PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Opini
Publik merupakan aktifitas manusia yang muncul ketika ada seseorang yang atau
tokoh yang dianggap lebih misalnya fakar ekonomi Indonesia. Ketika imformasi
yang disebarkan melalui media maka akan muncul timbal balik, yang kemudian akan
membentuk kekuatan untuk membahas atau menyelesaikan masalah yang di informasikan.
Tentunya ada hal-hal yang mempengaruhi proses bias terbentuknya opini publik tersebut
sehingga bisa dikatakan opini publik.
Opini publik
adalah merupakan salah satu cara untuk masyarakat atau sekumpulan orang-orang
yang ingin menyampaikan suatu pendapat, masukan atau aspirasi yang ada
dipikiranya tentang hal-hal yang di lihat atau yang dirasakan secara langsung
atau melalui media/perantara, hal ini dilakukan dengan cara melalui interaksi
secara langsung ataupun melalui media seperti media cetak, media massa bahkan
media sosial sekaligus.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian public opinion?
2.
Jelaskan proses terbentuknya public opinion?
3.
Jelaskan apa saja factor-faktor yang mempengaruhi public
opinion?
4.
Apa saja strategi komunikasi dalam pembentukan public
opinion?
5.
Jelaskan cara-cara dalam menciptakan public opinion?
6.
Apa saja unsure-unsur public opinion?
C.
TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian opini
publik, proses terbentuknya opini public, faktor-faktor yang mempengaruhi opini
public, strategi komunikasi dalam pembentukan opini public, cara-cara dalam
menciptakan opini public dan unsur-unsur opini public.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
PUBLIC OPINION
Public Opinion dalam bahasa Indonesia
sering diterjemahkan dengan “pendapat umum“, dengan demikian public
diterjemahkan dengan “umum“ sedangkan opinion dialih bahasakan dengan
“pendapat“. Dalam Ilmu Komunikasi terdapat istilah lain yaitu public relations
yang umumnya diterjemahkan dengan “hubungan masyarakat“, dalam hal ini public
diterjemahkan dengan “masyarakat“, sedangkan relations diterjemahkan dengan
“hubungan“ (Sunarjo, 1984 :22). Public Relations berfungsi sebagai penyambung
opini publik dan menampungnya untuk di tujukan kepada seseorang yang ingin
dituju tersebut.
Menurut Olii ( 2007:20), Opini adalah pendapat, ide ataupun hasil pikiran
manusia untuk
menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan
tetapi bersifat tidak objektif karena
belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah
pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan, akan tetapi kebenaran
atau kesalahannya belum bisa dapat langsung ditentukan kerena terkadang belum
melalui proses penelitian terlebih dahulu. Opini Publik adalah sekumpulan
pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubungan dengan arah opini,
pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional dan dukungan social.
Opini publik adalah merupakan salah
satu cara untuk masyarakat atau sekumpulan orang-orang yang ingin menyampaikan
suatu pendapat, masukan atau aspirasi yang ada dipikiranya tentang hal-hal yang
di lihat atau yang dirasakan secara langsung atau melalui media/perantara, hal
ini dilakukan dengan cara melalui interaksi secara langsung ataupun melalui media
seperti media cetak, media massa bahkan media sosial sekaligus. Opini publik juga bisa dilakukan beramai-ramai ataupun
secara individual.
B.
PROSES TERBENTUKNYA PUBLIC OPINION
Sosiolog dan ahli komunikasi Jerman,
Ferdinand Tonnties, mengemukakan tiga tahap pembentukan opini publik berikut :
1.
Die Luftartigen position, yaitu posisi bagaikan angin yang
dimana yang merupakan tahap dimana suatu masalah masih acak, tidak menentu, dan
sebatas kabar angin.
2.
Die Fleissigen position, yaitu tahap pembicaraan mengenai
suatu masalah mulai terarah untuk membentuk pola yang jelas. Pada tahap ini
muncul pro dan kontra, isu bisa disetujui bisa juga tidak.
3.
Die Festigen position, yaitu tahap yang dapat
menyatukan pendapat anggota kelompok dari tahap-tahap sebelumnya. Adapun
kesepakatan bagaimana seharusnya masalah diselesaikan.
Kemudian dari beberapa pendapat
ahli, menurut Cutlip dan Center ada empat tahap sebagai proses terbentuknya
opini publik, yaitu :
a.
Ada isu yang perlu dipecahkan sehingga orang mencari
alternatif pemecahan.
b.
Munculnya beberapa alternatif yang memungkinkan terjadinya
diskusi untuk memilih alternatif.
c.
Dalam diskusi diambil keputusan yang melahirkan kesadaran
kelompok.
d.
Untuk melaksanakan keputusan, disusunlah program yang
memerlukan dukungan yang lebih luas.
Opini publik terbentuk jika dalam
diskusi tidak ada lagi yang menentang pendapat akhir karena sudah berhasil
diyakinkan atau mungkin karena argumentasi untuk menolak sudah habis.
Berdasarkan terbentuknya opini
publik, kita mengenal opini publik murni dan opini public tidak murni. Opini
publik murni adalah opini publik yang lahir dari reaksi masyarakat atas suatu
masalah (isu). Sedangkan opini publik yang tidak murni dapat berupa :
1)
Manipulated Public Opinion, yaitu opini publik yang
dimanipulasikan atau dipermainkan dengan cerdik.
2)
Planned Public Opinion, yaitu opini yang direncanakan.
3)
Intended Public Opinion, yaitu opini yang dikehendaki.
4)
Programmed Public Opinion, yaitu opini yang diprogramkan.
5)
Desired Public Opinion, yaitu opini yang diinginkan.
C.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PUBLIC OPINION
Opini
publik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
1.
Pendidikan
Pendidikan, baik formal maupun non
formal, banyak mempengaruhi dan membentuk persepsi seseorang. Orang
berpendidikan cukup, memiliki sikap yang lebih mandiri ketimbang kelompok yang
kurang berpendidikan. Yang terakhir cenderung mengikut.
2.
Kondisi Sosial
Masyarakat yang terdiri dari
kelompok tertutup akan memiliki pendapat yang lebih sempit daripada kelompok
masyarakat terbuka. Dalam masyarakat tertutup, komunikasi dengan luar sulit
dilakukan.
3.
Kondisi Ekonomi
Masyarakat yang kebutuhan minimumnya
terpenuhi dan masalah survive bukan lagi merupakan bahaya yang mengancam,
adalah masyarakat yang tenang dan demokratis.
4.
Ideologi
Ideologi adalah hasil kristalisasi
nilai yang ada dalam masyarakat. Ia juga merupakan pemikiran khas suatu
kelompok. Karena titik tolaknya adalah kepentingan ego, maka ideologi cenderung
mengarah pada egoisme atau kelompokisme.
5.
Organisasi
Dalam organisasi orang berinteraksi
dengan orang lain dengan berbagai ragam kepentingan. Dalam organisasi orang
dapat menyalurkan pendapat dan keinginannya. Karena dalam kelompok ini orang
cenderung bersedia menyamakan pendapatnya, maka pendapat umum mudah terbentuk.
6.
Media Massa
Persepsi masyarakat dapat dibentuk
oleh media massa. Media massa dapat membentuk pendapat umum dengan cara
pemberitaan.
D. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBENTUKAN PUBLIC OPINION
Berikut ini adalah beberapa macam strategi komunikasi yang bisa diterapkan untuk membentuk
opini publik. Ini biasanya digunakan terutama ketika masyarakat akan memberikan
tanggapan kepada suatu kebijakan baru dari pemerintah atau menunjukkan sikap
secara umum terhadap suatu isu. Tentu saja, tujuan tersebut biasanya akan
memberikan nilai positif tersendiri dalam masyarakat meski tidak jarang pula
kadang masyarakat justru digiring opininya sehingga memiliki suatu penilaian
tersendiri terhadadap isu-isu tertentu. Berikut ada 8 strategi komunikasi dalam
pembentukan opini public diantaranya:
1. Memanfaatkan Media Massa
Media massa bisa digunakan sebagai salah
satu strategi komunikasi untuk membuat opini publik. Ragam dari media massa
tersebut seperti misalnya iklan layanan masyarakat yang disiarkan melalui
televisi, radio hingga internet sekalipun. Masyarakat yang sering terpapar
dengan informasi tersebut lama kelamaan akan mulai membuat suatu opini. Peran media massa sangat penting untuk pembentukan opini
publik.
2. Menggunakan Media Sosial
Media sosial juga bisa digunakan untuk
semakin mempercepat penyebaran opini. Sebagaimana kita ketahui, media sosial
sekarang ini bisa sangat efektif dalam menggiring masyarakat untuk memiliki
suatu penilaian tertentu. Media sosial juga mungkin akan memberikan efek media massa.
Penggunaannya dinilai bisa jauh lebih efektif karena masyarakat bisa merasa
terlibat langsung dan “tersentuh” melalui media sosial.
3. Mengutamakan Komunikasi
Persuasif
Komunikasi persuasif merupakan bentuk komunikasi yang
cenderung memiliki ajakan-ajakan tertentu. Ini adalah strategi komunikasi dalam
pembentukan opini publik yang bisa digunakan terutama untuk membuat masyarakat
membenarkan sesuatu. Ada beberapa macam teknik lagi dalam komunikasi persuasif
yang bisa dipelajari lebih lanjut supaya proses pembentukan opini ini
berlangsung dengan efektif.
4. Menyematkan Data
Pemaparan data akan menjadikan suatu
pendapat lebih matang dan terorganisir. Data yang valid diperlukan untuk
membuat bukti atau paparan yang berkualitas. Masyarakat sekarang cenderung
mudah terpancing bahkan hanya dengan info yang terdengar bombastis. Pemaparan
data akan menjadikan pendapat tersebut menjadi lebih diyakini dan dipercaya.
5. Menggunakan Perencanaan
Matang
Perencanaan yang matang ini selain
melibatkan data juga memprediksikan kemungkinan-kemungkinan apa saja setelah
opini publik bisa terbentuk. Strategi yang tepat perlu merancang dari sebelum
dilakukannya pembuatan opini publik hingga efek yang diharapkan. Ini akan
sangat membantu supaya proses tersebut bisa berjalan dengan sistematis.
6. Menggunakan Simpati
Komunikasi yang digunakan dalam pembentukan
opini publik hendaknya juga menggunakan simpati. Simpati adalah perasaan yang
mampu merasakan apa yang diinginkan oleh orang lain. Dengan menggunakan simpati
ini, maka orang lain akan merasa dipahami sehingga opini bisa lebih cepat
terbentuk.
7. Menunjukkan Sikap
Penerimaan
Selain dengan menggunakan simpati, sikap
penerimaan juga diperlukan supaya proses komunikasi tersebut bisa berjalan
dengan baik. Perbedaan pendapat akan ditampung walaupun tidak disetujui. Namun
setidaknya dengan menampung perbedaan pendapat tersebut, orang akan merasa
dihargai dengan pendapatnya sendiri.
8. Memberikan Kesan (Impression)
Setelah simpati dan sikap penerimaan
dilakukan, maka komunikasi yang dihasilkan akan memberikan suatu kesan.
Manakala seseorang sudah terkesan dengan hal ini, maka ia tidak akan
segan-segan untuk kemudian ikut terlibat dalam pembentukan pendapat atau opini.
E. CARA-CARA DALAM
MENCIPTAKAN PUBLIC OPINION
Dalam praktik PR dalam menciptakan opini public ada
3 cara, yaitu sebagai berikut :
1.
Tekanan (pressure)
Lebih banyak menggunakan
pengaruh,baik secara individu yang mempunyai kewibawaan/charisma pribadi maupun
berdasarkan kekuasaan jabatan atau kekuasaan tertentu.
2.
Membeli (buying)
Sama dengan “membeli suara” alias
menyogok dengan sejumlah uang (money politic) agar bias memperoleh dukungan,
cara ini sering dipergunakan dalam kehidupan masyarakat dalam pemilihan kepala
desa dan sebagainya ,termasuk kegiatan orsospol dalam pemilu untuk mencari
dukungan suara lebih banyak. Kegiatan membeli suara opini publik ini juga
diperlukan dalam rapat pemegamg saham di perusahaan, termasuk pihak pejabat
humas (PRO) dalam berupaya menjaga publisitas di media pers atau citra
lembaga/institusi di mata masyarakat dan pers dengan cara membelikan “amplop”
kepada oknum wartawan yang selama ini telah dibina dalam aktivitas di
lingkungan instansinya masing-masing.
3.
Bujukan/ persuasi
Yang paling tepat atau wajar dalam
aktivitas peranan PR dalam membentuk atau merekayasa opini public,yaitu dengan
cara membujuk.
F. UNSUR-UNSUR
OPINI PUBLIK
1.
Belief/keyakinan
Kepercayaan terhadap sesuatu. Misalnya
masyarakat akan percaya terhadap berita yang disampaikan oleh media massa.
2.
Attitude/sikap,
Apa yang sebenarnya dirasakan oleh
seseorang. Misalnya masyarakat bersikap ingin tahu atau sebaliknya terhadap
berita yang sampaikan oleh media massa.
3.
Persepsi
Proses memberi makna pada sensasi ( apa yang ditangkap oleh alat
indra) sehingga manusia mendapatkan pengetahuan yang baru. Misalnya ada suatu
kejadian jatuhnya Pesawat Lion Air di Laut Bali, dari sini akan muncul berbagai
macam persepsi yang akan membentuk Opini Publik.
Menurut Susanto
dan Herbert Blumer, mengemukakan bahwa opini publik mengandung unsur-unsur sebagai
berikut:
a.
Adanya suatu isu yang
kontroversial.
b.
Adanya publik yang
secara spontan terpikat pada masalah termaksud dan melibatkan diri di dalamnya,
serta berusaha untuk memberikan pendapatnya.
c.
Adanya kesempatan untuk
bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial tadi oleh
suatu publik.
d.
Adanya interaksi antara
individu-individu dalam publik yang menghasilkan suatu pendapat yang bersifat
kolektif dan di ekspresikan.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Opini Publik adalah sekumpulan
pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubungan dengan arah opini,
pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional dan dukungan social.
Ada empat tahap sebagai proses terbentuknya opini publik, yaitu : ada isu yang
perlu dipecahkan, munculnya beberapa alternatif yang memungkinkan terjadinya
diskusi untuk memilih alternative, dalam diskusi diambil keputusan yang
melahirkan kesadaran kelompok dan untuk melaksanakan keputusan, disusunlah
program yang memerlukan dukungan yang lebih luas.
Opini publik dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya pendidikan,
kondisi social, kondisi ekonomi, ideologi, organisasi, dan media
massa. Cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan opini public yaitu adanya tekanan
(pressure), membeli (buying), dan adanya bujukan/ persuasi. Unsur-unsur yang
ada didalam opini public yaitu keyakinan, sikap dan persepsi.
DAFTAR
PUSTAKA
This post have 0 komentar