TEORI
DAN CONTOH KASUS PSIKOLOGI SOSIAL
A. Teori Behaviorisme dari Watson
Teori
Behaviorisme diperkenalkan oleh Jhon B. Watson (1878-1958) seorang ahli
psikologi berkebangsaan Amerika.di Amerika Serikat, Watson di kenal sebagai
bapak Behaviorisme. Menurut Watson, dalam pembelajaran tidak ada perbedaan
antara manusia dan hewan. Untuk membuktikan teori ini Watson melakukan
eksperimen terhadap Albert seorang bayi berumur 11 bulan. Awalnya Albert adalah
seorang bayi penggembira. Ia tidak takut terhadap binatang seperti tikus berbulu
halus. Dalam eksperimen ini Watson memulai percobaannya dengan memukul sebatang
besi dengan sebuah palu. Setiap kali Albert mendekat untuk memegang tikus itu,
Watson melakukan perlakuan yang sama seperti memukul besi tersebut, dan
akibatnya, Albert enjaddi takut terhadap tikus putih itu, dan hewan ataupun benda
lainya yang berwarna putih, seperti kelinci putih ataupun jaket berwarna putih.
Eksperimen yang telah dilakukan oleh Watson ini membuktikan bahwa pelaziman
dapat mengubah perilaku seorang secara nyata.
Dari eksperimen
Watson tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran sebagian
perilaku yang terjadi adalah akibat pengaruh lingkungan sekitar. Dengan kata
lain bahwa karakter atau keperibadian seseorang individu dapat terbentuk oleh
karena di pengaruhi lingkungan sekitar atau dimana ia berada.
B. Contoh Kasus Berdasarkan Tori
Berdasarkan
teori diatas tentu ada banyak contoh kasus yang kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari, yang dimana lingkunagn menjadi factor penentu karakter dan
keperibadian seseorang.
Contonya, dalam
sebuah keluarga terdiri dari bapak, ibu dan 2 orang anaknya. Dalam keluarga ini
menerapkan pola asuh otoriter semua bentuk peraturan rumah dan keputusan berada
di pihak orang tua. Dalam kehidupan sehari-hari kedua anak ini hidup dibawah
tekanan orang tuanya, entah itu mengerjakan tugas sekolah, bersih rumah atau
lainnya. Setiap harinya mereka selalu tertekan oleh orang tuanya dan merasa
dirumah mereka tidak dapat bermain dan berkerasi sehingga hal ini membunuh
karakter dan keperibadian anaknya. Hingga pada suatu hari kedua anak ini
mencoba mencoba mencari kesenangan di luar rumah dan bermain dengan teman
sebayanya. Dan mereka menawarkan sesuatu yang belum pernah mereka dapatkan di
dalam rumah seperti merokok, dan minum-minuman keras. Dengan demikian mereka
merasa terbebas dari beban dan tekanan orang tua.
Berdasarkan
contoh kasus di atas maka dapat kita simpulkan bahwa tekanan lingkungan rumah
yang terlalu berlebihan hanya akan membuat akan mencari jalan kesenangan
sendiri sehingga ini akan memberikan dampak negative terhadap perkembangan
psikologi anak itu sendiri.
Lingkuan adalah
factor pendukung perkembangan psikologi manusia, lingkungan yang kondusif serta
jauh dari sifat-sifat negative maka akan menciptakan manusia yang memiliki
kecerdasan dan perkembangan yang maksimal.
This post have 0 komentar