KONSEP PENDEKATAN KELOMPOK DALAM PEMBERDAYAAN
Kegitan belajar@100 menit
Prinsip pemberdayaan ditekankan akan adanya pola kesinambungan antara
program yang dijalankan dengan hasil yang didapat. Nantinya akan terlihat
perubahan dalam wujud indikator-indikator yang bisa dinilai dan dievaluasi
untuk pengembangan pemberdayaan selanjutnya. Pola pemetaan dalam kebutuhan
masyarakat diperlukan sebagai acuan untuk tindak apa yang bisa dilakukan dalam
proses pemberdayaan ini. Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan adalah
bahwa masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai proyek pembangunan, tetapi
merupakan subjek dari upaya pembangunannya sendiri.
A. Deskripsi
Singkat Mata Kuliah
Mata kuliah ini
memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami tentang strategi dan teknik pemberdayaan masyarakat
B.
Kegunaan/Manfaat Mata Kuliah
Dengan
adanya mata kuliah Strategi dan
Teknik Pemberdayaan Masyarakat diharapkan mahasiswa
menjadi lebih kompeten dan lebih profesional dalam : Menjelaskan tentang
konsep kelompok dalam pemberdayaan masyarakat
C.
kompetensi Mata
Kuliah
Standar kompetensi mata kuliah Strategi dan Teknik
Pemberdayaan Masyarakat adalah mahasiswa
mampu memahami tentang
pemberdayaan masyarakat meliputi: konsep
kelompok dalam pemberdayaan kelompok
D.
Urutan materi mata kuliah
-
konsep pemberadayaan kelompok
E.
Petunjuk Bagi Mahasiswa
Mahasiwa dapat mempelajari bahan ajar (modul) ini dan
membaca referensi yang direkomendasikan sebagai buku acuan yang sudah
ada.
A.
Kompetensi Dasar dan Indikator
No
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
1.
|
Memahami
tentang konsep pendekatan kelompok dalam pemberdayaan masyarakat
|
-
Mampu
menjelaskan tentang konsep pendekatan
kelompok dalam pemberdayaan masayrakat
|
A. Diskripsi Singkat
Mata kuliah ini
memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami tentang strategi dan teknik pemberdayaan masyarakat: konsep pendekatan
kelompok dalam pemberdayaan masyarakat.
B.
Materi
Konsep pendekatan kelompok dalam
pemberdayaan masyarakat.
Masyakat adalah bagian
dari struktur paguyuban yang notabene tidak bisa dipisahkan antara yang satu
dengan yang lain. Dalam hal ini, kerja sama di antara mereka amat diperlukan
demi membangun konsolidasi baik di dalam masyarakat itu sendiri maupun para
pemangku kepentingan (stakeholder). Konsep pendekatan kelompok sangat
diperlukan agar masyarakat dapat saling berbagai dalam upaya memahami dan
menjalani. Selain itu, itu kemitraan usaha antara kelompok tersebut dengan
kelompok yang lebih maju harus terus-menerus dibina dan dipelihara secara
saling menguntungkan dan memajukan.
Dalam upaya ini
diperlukan perencanaan berjangka, serta pengerahan sumber daya yang tersedia
dan pengembangan potensi yang ada secara nasional, yang mencakup seluruh
masyarakat. Selanjutnya, perlu dilibatkan semua lapisan masyarakat, baik
pemerintah maupun dunia usaha dan lembaga sosial dan kemasyarakatan, serta
tokoh-tokoh dan individu-individu yang mempunyai kemampuan untuk
membantu.
Perubahan yang
diharapkan juga tidak selalu harus terjadi secara cepat dan bersamaan dalam
langkah yang sama. Kemajuan dapat dicapai secara bertahap, langkah demi
langkah, mungkin kemajuan-kemajuan kecil, juga tidak selalu merata. Pada satu
sektor dengan sektor lainnya dapat berbeda percepatannya, demikian pula antara
satu wilayah dengan wilayah lain, atau suatu kondisi dengan kondisi lainnya.
Dalam pendekatan ini, maka desentralisasi dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan teramat penting. Tingkat pengambilan keputusan haruslah didekatkan
sedekat mungkin kepada masyarakat.
1.
Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Upaya
pemberdayaan masyarakat merupakan jalan yang panjang dan penuh tantangan baik
internal maupun eksternal. Hanya dengan komitmen yang kuat dan keberpihakan
terhadap rakyat yang tulus serta upaya yang sungguh-sungguh pemberdayaan
masyarakat dapat dikembangkan.
Pemberdayaan
masyarakat membutuhkan komitmen yang kuat dari pemerintah, legislatif, para
pelaku ekonomi, rakyat, lembaga-lembaga pendidikan serta organisasi-organisasi
non pemerintah. Cara kerja yang langsung berhubungan dengan masyarakat
dilapis bawah memberikan peluang yang luas untuk menggerakkan dan melancarkan
proses belajar masyarakat dalam membangun kehidupannya melalui kerja-kerja
konkrit dan melalui uji coba-uji coba dalam skala mikro, kecil dan
menengah. Dalam kaitan ini fasilitator pemberdayaan masayarakat
memiliki peran penting dan strategis. Fasilitator bukanlah pekerja ansih yang
bekerja dengan model “tukang” tetapi mereka adalah aktivis yang bekerja penuh
komitmen dan kreativitas serta memiliki semangat tinggi membantu masyarakat
belajar membebasakan dirinya dari segala bentuk dominasi yang memiskinan dan
dan membodohkan.
Tugas
utama fasilitator pemberdayaan masyarakat adalah mengembangkan pembelajaran
bagi masyarakat lokal untuk membangun tingkat kemandirian dalam menyelesaikan
masalah yang mereka hadapi. Bersamaan dengan itu, membangun kesadaran kritis
masyarakat terhadap berbagai format ekonomi-politik yang berlangsung secara
mapan dibarengi dengan memperkuat kemampuan masyarakat untuk
berdialog sehingga mempunyai kapasitas transaksional dan diharapkan
bisa mengambil posisi tawar yang kuat dengan kekuatan lain.
Upaya-upaya itu harus disertai dengan menggalang kemampuan untuk membetuk
aliansi strategis dengan kekuatan-kekuatan lain agar mampu mempengaruhi
perubahan-perubahan kebijakan yang lebih menguntungkan bagi kehidupan mereka.
Berdasar
uraian tersebut, maka upaya pemberdayaan masyarakat haruslah melibatkan
beberapa dan strategi sebagai berikut:
a. Memulai
dengan tindakan mikro. Proses pembelajaran rakyat harus dimulai dengan tindakan
mikro, namun memiliki konteks makro dan global. Dialog mikro – makro harus
terus menerus menjadi bagian pembelajaran masyarakat agar berbagai pengalaman
mikro dapat menjadi policy input dan policy reform sebagai
unsur utama pemberdayaan sehingga memiliki dampak yang lebih luas.
b. Membangun
kembali kelembagaan rakyat. Peranserta masyarakat menjadi keniscayaan bagi
semua upaya pemberdayaan masyarakat. Peran serta masyarakat secara teknis
membutuhkan munculnya kelembagaan sosial, ekonomi dan budaya yang benar-benar
diciptakan oleh masyarakat sendiri.
c. Pengembangan
kesadaran rakyat. Karena peristiwa ekonomi juga merupakan peristiwa politik
atau lebih dikenal politik ekonomi, maka tindakan yang hanya ber-orientasi
memberikan bantuan teknis jelas tidak memadai. Yang diperlukan adalah tindakan
politik yang berasis pada kesadaran rakyat untuk membebaskan diri dari belenggu
kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik yang menghambat proses demokratisasi
ekonomi. Pendidikan alternatif dan kritis merupakan pendekatan yang sangat penting
sebagai upaya membangun kesadaran rakyat.
d. Redistribusi
sumberdaya ekonomi merupakan syarat pokok pemberdayaan rakyat.
Redistribusi aset bukanlah sejenis hibah. Tapi merupakan
keikutsertaan dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan sumberdaya ekonomi
nasional serta pendayagunaannya dengan segala resiko dan keuntungan yang akan
dihadapi.
e. Menerapkan
model pembangunan berkelanjutan. Sudah tidak jamannya lagi mempertentangkan
pendekatan ekonomi dan lingkungan. Memperpanjang perdebatan masalah ini akan
memperpanjang deretan kerusakan sumberdaya lingkungan yang mengancam terhadap
proses pembangunan itu sendiri. Yang harus diwujudkan adalah setiap peristiwa
pembangunan harus mampu secara terus menerus mengkonservasi daya
dukung lingkungan. Dengan demikian daya dukung lingkungan
akan dapat dipertahankan untuk mendukung pembangunan.
f. Kontrol
kebijakan dan advokasi. Upaya menciptakan sistem ekonomi modern dan
meninggalkan sistem ekonomi primitif (primitive capitalisme)
haruslah didukung oleh berbagai kebijakan politik yang memadai oleh pemerintah.
Agar kebijakan pemerintah benar-benar mendukung terhadap upaya pemberdayaan
rakyat maka kekuasaan pemerintahan harus dikontrol. Setiap kebijakan yang
bertentangan dengan upaya pemberdayaan rakyat haruslah diadvokasi. Untuk ini sangatlah
penting munculnya kelompok penekan yang melakukan peran kontrol terhadap
kebijakan.
g. Pengembangan
sektor ekonomi strategis sesuai dengan kondisi lokal
(daerah). Ini merupakan upaya untuk menggeret gerbong ekonomi
agar ekonomi rakyat kembali bergerak. Yang dimaksud produk strategis (unggulan)
di sini tidak hanya produksi yang ada di masyarakat laku di
pasaran, tetapi juga unggul dalam hal bahan baku dan teknis produksinya,
serta memiliki keterkaitan sektoral yang tinggi.
h. Mengganti
pendekatan kewilayahan administratif dengan pendekatan kawasan. Pemberdayaan
masyarakat tidak mungkin didasarkan atas kewilayahan administratif. Pendekatan
kewilayahan administratif adalah pendekatan birokrasi/kekuasaan. Pendekatan
kawasan berarti lebih menekankan pada kesamaan dan perbedaan potensi yang
dimiliki oleh suatu kawasan tertentu. Dengan pendekatan ini akan memungkinkan
terjadinya pemberdayaan masayarakat dalam skala besar disamping keragaman model
yang didasarkan atas keunggulan antara kawasan satu dengan lainnya. Lebih
lanjut akan memungkinkan terjadinya kerjasama antar kawasan yang lebih
produktif.
i. Mengembangkan
penguasaan pengetahuan taknis. Perlu dipahami bersama bahwa desakan modernisasi
telah menggusur ilmu pengetahuan dan teknologi lokal dan menciptakan
ketergantungan rakyat pada imput luar serta hilangnya kepercayaan diri yang
sangat serius. Pendidikan alternatif yang mampu mengembalikan kepercayaan diri
rakyat serta dapat menggerakkan proses pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka sangat penting untuk
dikembangkan.
j. Membangun
jaringan ekonomi strategis. Jaringan ekonomi strategis akan berfungsi untuk
mengembangkan kerjasama dalam mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki
kelompok ekonomi satu dengan lainnya baik dalam bidang produksi, pemasaran,
teknologi dan permodalan. Disamping itu jaringan strategis juga akan berfungsi
sebagai media pembelajaran rakyat dalam berbagai aspek dan advokasi.
SOAL.
1.
Pada pelaksaan program
pemberdayaan masyarakat diperlukan kontrol kebijakan dan advokasi. Jelaskan apa
maksud dari kontrol kebijakan dan advokasi dan sertakan contoh yang real !
DAFTAR PUSTKA
Anonym (2009). Pembangunan
berbasis pemberdayaan masyarakat.
This post have 0 komentar