SIFAT-SIFAT YANG PERLU DIMILIKI
OLEH WIRAUSAHA
A. Pokok Bahasan
Sifat-Sifat
yang Perlu Dimiliki Oleh Wirausaha
B. Sub Pokok Bahasan
1.
Percaya Diri
2.
Berorientasi pada Tugas dan Hasil
3.
Pengambilan Resiko
4.
Kepemimpinan & Keorisinilan
5.
Berorientasi ke Masa Depan
6.
Kreatifitas
7.
Konsep 10 D. Dari Bygrave
8.
Beberapa kelemahan Wirausaha Indonesia
9.
Pemanfaatan Waktu
C. Tujuan
1.
Mahsiswa diharapkan dapat memiliki rasa
percaya diri serta berorientasi pada tugas dan hasil
2.
Mahsiswa diharapkan berani mengambil
resiko
3.
Mahasiswa diharapkan memiliki sifat
kepemimpinan dan keorisinilan
4.
Mahasiswa diharapkan dapat Berorientasi
ke Masa Depan
5.
Mahasiswa diharapkan dapat bersikap
kreatif
6.
Mahasiswa diharapkan dapat memahami
Konsep 10 D. Dari Bygrave
7.
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui Beberapa
kelemahan Wirausaha Indonesia
8.
Mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan
waktu dengan efektif
D.
Metode
1.
Penugasan Baca
2.
Ceramah dan Tanya jawab
3.
Diskusi kelompok dan pleno
4.
Penguatan materi oleh dosen
E.
Media
dan Bahan
1.
Makalah tentang modul dan materi
2.
Buku-buku/referensi yang terkait dengan
modul ini
3.
Laptop, Infokus LCD
4.
White board dan marker
5.
Kertas tulis dan balpoin
F.
Waktu
Pembahasan : 100 menit
1.
Tugas baca :
20 menit
2.
Ceramah dan Tanya jawab :
30menit
3.
Diskusi kelompok : 20
menit
4.
Diskusi pleno :
20 menit
5.
Evaluasi :
10 menit
G.
Proses
Pembahasan
1.
Dosen menjelaskan tentang penggunaan
modul dan proses belajar mengajar
2.
Dosen menjelaskan tentang:
a.
Modul dan tujuan modul
b.
Judul pokok bahasan
c.
Judul sub pokok bahasan
d.
Metode dan media pembahasan
e.
Waktu dan alokasi waktu
f.
Proses belajar mengajar
3.
Dosen memberikan tugas kepada mahasiswa
untuk membaca makalah tentang Sikap Percaya Diri, Berorientasi pada Tugas dan
Hasil, Pengambilan Resiko, Kepemimpinan & Keorisinilan, Berorientasi ke
Masa Depan, Kreatifitas, Konsep 10 D. Dari Bygrave, Beberapa kelemahan
Wirausaha Indonesia, dan Pemanfaatan Waktu.
4.
osen menjawab pertanyaan-pertanyaan
penjelasan dari mahasiswa, dan memberikan ceramah dan penekanan-penekanan pada
pokok-pokok bahasan.
5.
Dosen memberikan pengantar tentang
diskusi kelompok
6.
Diskusi kelompok
Mahasiswa
dibagi dalam 4 kelompok, masing-masing membahas dua sub pokok bahasan yang
berbeda, secara diundi. Kelompok ditugasi untuk memilih ketua dan sekretaris,
membahas sub pokok bahasan masing-masing, membuat catatan hasil diskusi sebagai
bahan laporan dalam diskusi pleno.
7.
Diskusi pleno
·
Dosen menugaskan juru bicara
masing-masing kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompoknya.
·
Para peserta diskusi menyampaikan
komentarnya.
·
Dosen memberikan komentarnya dan merangkum
hasil diskusi.
H.
Materi
Pembahasan
1.
Percaya
Diri
Sifat percaya diri dimulai dari dari
pribadi yang mantap, tidak mudah terombang-ambing oleh pendapat dan saran orang
lain. Akan tetapi saran-saran orang lain jangan ditolak mentah-mentah, pakai
itu sebagai masukan dan pertimbangan, kemudian anda harus memutuskan segera.
Anda harus optimis, orang optimis tidak boleh ngawur, insa Allah bisnisnya akan
lancer.
2.
Berorientasi
pada Tugas dan Hasil
Orang ini tidak mengutamakan prestise
dulu, tetapi yang diprioritaskan adalah prestasi. Akan tetapi ia gandrung pada prestasi baru
kemudian setelah ia berhasil prestisenya akan naik. Anak muda yang selalu
memikirkan prestise lebih dulu dan prestasi kemudian, tidak akan mengalami
kemajuan. Pernah ada seorang mahasiswa yang melakukan praktik kewirausahaan di
suatu perguruan tinggi, ia malu menjinjing barang belanjaannya ke angkot. Dia
menjaga gengsinya dengan mencarter mobil taksi.
3.
Pengambilan
Resiko
Anak muda sering diidentikkan selalu
berani mengambil tantangan. Mereka tidak takut mati. Inilah salah satu factor
pendorong anak muda menyenangi olah raga yang penuh tantangan dan resiko,
seperti balap motor di jalan raya, kebut-kebutan, balap mobil milik orang
tuanya, tetapi contoh tersebut dalam arti negative. Olah raga berisiko yang
positif adalah panjat tebing, arung jeram, mendaki gunung, motor cross. Karena
itu, semangat berani mengambil resiko seperti ini dibawa ke dunia kewitausahaan
sehingga setiap bisnis yang dijalaninya selalu sukses dan lancer.
4.
Kepemimpinan
& Keorisinilan
Ada pemimpin yang disenangi bawahannya,
mudah memimpin sekelompok orang, ia dipercaya oleh bawahannya. Namun ada juga
pemimpin yang tidak ditaati oleh bawahannya, bahkan tidak dipercaya karena
mencurigai bwahannya. Menanam kecurigaan kepada orang lain, pada suatu kelak
akan berakibat tidak baik pada usaha yang dijalankannya. Pemimpin yang baik
harus mau menerima kritik dari bawhan dan ia harus respon positif kepada
bawahannya.
5.
Berorientasi
ke Masa Depan
Seorang wirausaha haruslah perspektif,
mempunyai visi kedepan, apa yang hendak ia lakukan, apa yang ingin ia capai?
Sebab sebuah usaha bukan didirikan bersifat sementara, tetapi untuk selamanya.
Fadel Muhammad (1992: 138) menyatakan
ada tujuh cirri yang merupakan identitas yang melekat pada diri seorang
wirausaha yaitu :Pertama:
Kepemimpinan. Ini adalah factor kunci bagi setiap pelaku usaha; Kedua: Inovasi. Inovasi selalu membawa
perkembangan perubahan dalam ekonomi, demikian diakatakan oleh Joseph Schumpeter.
Ketiga: Cara pengambilan keputusan.
Menurut ahli kedokteran, fungsi otak kanan dan kiri berbeda. Fungsi otak kiri
adalah menganalisis dan menjawab pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa dan
bagaimana. Sementara otak kanan berfungsi melakukan pemikiran kreatif tanpa
didahului oleh suatu argumentasi.
Orang-orang yang dapat memecahkan
masalah secara kreatif sadar bahwa kedua hemisphere otak kedua-duanya melakukan
proses pemikiran. Misalnya otak kiri secara logika menentukan permasalahan dan
otak kanan menggerakkan kemungkinan tindakan kreatif dan jalan keluar
permasalahan tersebut. Seorang wirausahawan adalah mereka yang cenderung
didominasi oleh otak kanan. Itulah yang mendorong kerjanya intuisi dan
inisiatif yang seakan-akan memiliki indera ke enam.
Sikap tanggap terhadap perubahan. Sikap
tanggap seorang wirausahawan terhadap perubahan relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan orang lain. Setiap perubahan oleh wirausahawan dianggap
mengandung peluang yang memungkinkan bisa dijadikan sebagai rujukan dan dasar dalam
mengambil keputusan bisnis.
Kelima,
bekerja ekonomis dan efisien. Seorang wirausaha melakukan kegiatan usahanya
dengan prinsip smart (cerdas, pintar, bijak) bukan bergaya seperti seorang
mandor. Keenam, visi masa depan. Visi
ibarat benang merah yang tidak terlihat yang ditarik sejak mulai sampai
berakhir. Visi pada hakikatnya merupakan cerminan komimen-kompetensi dan
konsistensi. Ketujuh, sikap terhadap
resiko. Seorang wirausaha berperan sebagai penentu resiko bukan sebagai
penanggung resiko. Dalam hal ini penerapan inovasi dari seorang wirausahawan
yang kreatif dalam rangka untuk memperkecil resiko yang akan terjadi.
6.
Kreatifitas
Mengenai kreativitas akan banyak dibahas
pada bab selanjutnya.
7.
Konsep
10 D. Dari Bygrave
Menurut
Bygrave (1994: 5) dikenal 10 D dari sifat wirausahawan yaitu :
§ Dream.
Seorang wirausahawan mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan
pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan
untuk mewujudkan keinginannya tersebut.
§ Decisiveness.
Seorang wirausahawan adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereke membuat
keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan.
§ Doers.
Begitu seorang wirausahawan membuat keputusan maka dia langsung
menindaklanjutinya. Mereka melaksanakan kegiatannya dan tidak menunda-nunda.
§ Determination.
Seorang wirausahawan melakukan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa
tanggungjawabnya tinggi dan tidak mau menyerah.
§ Dedication.seorang
wirausahawan yang memiliki dedikasi tinggi dia dalam bekerja tidak kenal lelah,
12 jam sehari dan 7 minggu terus bekerja, semua perhatiannya dipusatkan pada
kegiatan pada usaha bisnisnya.
§ Devotion. Berarti
kegemaran atau kegila-gilaan. Demikian seorang wirausahawan mencintai pekerjaan
bisnisnya dan dia mencintai pekerjaan dan produk yang dihasilkannya.
§ Details.
Seorang wirausahawan sangat memperhatikan factor-faktor kritis secara rinci.
Dia tidak mau mengabaikan factor-faktor kecil tertentu yang dapat menghambat
kegiatan usahanya.
§ Destiny. Seorang wirausahawan bertanggungjawab
terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya.
§ Dollars.
Motivasinya bukan hanya untuk kepentingan uang semata. Akan tetapi uang
dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi jika sukses
berbisnis maka mereka pantas mendapat laba atau bonus.
§ Distribute.
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada
orang-orang kepercayaannya.
8.
Pemanfaatan
Waktu
Ada waktu untuk bekerja ada juga waktu
untuk santai. Tetapi sepantasnyalah kita lebih banyak menggunakan waktu untuk
kegiatan-kegiatan produktif, dari pada waktu yang tidak bermanfaat. Istilah
yang terlontar dari mulut “ marilah kita bersenang-senang menikmati hidup yang
hanya sebentar, adalah ucapan yang sangat tidak bermutu”. Itu adalah ucapan orang
mabuk dan putus asa dalam hidupnya.
a.
Waktu
yang terbuang
Coba kita simak keseharian kita, banyak
waktu yang habis sia-sia tanpa ada kegiatan yang bermanfaat yang kita kerjakan
dan itu kita tidak sadari. Bagi anak muda disinyalir banyak sekali waktu yang terbuang,
mereka bangun siang, hidup hanya berpikir sesaat, ngobrol yang tidak ada akhir
atau tujuannya dan sebagainya.
b.
Memanfaatkan
waktu
Simaklah Firman Allah dalam al-Quran:
“Demi waktu, sungguh manusia itu dalam keadaan merugi, kecuali bagi orang yang beriman,
sholat, saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran” (QS. Al-Ashri: 1-4). “Don’t wait till tomorrow, what you can do
today”.
Seorang wirausahawan sejati adalah orang
yang dapat bekerja dalam satu tim, bisa mempercayai orang lain, tidak bekerja
sendiri (one man show).
Agar dapat memanfaatkan waktu
sebaik-baiknya perhatikanlah:
§ Buat
rincian pekerjaan waktu setiap hari, dan coret/list mana yang sudah dikerjakan.
§ Hubungi
via telepon sebelum anda mengunjungi/bertemu dengan seseorang.
§ Siapkan
kertas, polpen dalam saku anda, agar sewaktu-waktu anda tidak repot mencari
sebab seringkali kita membutuhkannya secara tiba-tiba.
§ Bagi
yang beragama Islam, jaga waktu sholat, yang bisa bersamaan digunakan untuk
makan minum dan istirahat sejenak.
§ Memanfaatkan
waktu luang dengan membaca buku, al-Quran, majalah, koran dan menghafal.
§ Rencanakan
waktu dalam perjalanan, perhitungkan kemacetan lalu lintas terutama pada waktu
anda hendak menghadiri rapat.
§ Menghindarlah
secara baik-baik terhadap orang yang mencari waktu anda dengan mengajak ngobrol
ke mana-mana, tidak produktif.
c.
Hikmah
waktu
Kata-kata hikmah menyatakan :
·
Akal yang besar membicarakan pemikiran
·
Akal yang sedang akan membicaarakan
kejadian
·
Akal yang kecil akan membicarakan
perihal orang dan materi
·
Akal yang kecil sekali akan membicarakan
pribadinya/keluarganya. (modifikasi Abul Hamid Rasyad, 2003: 27).
This post have 0 komentar