-->

Sunday 27 November 2016

author photo


WANITA WIRAUSAHA
A.           Pokok Bahasan
Wanita Wirausaha
B.            Sub Pokok Bahasan
1.        Dorongan R.A.Kartini
2.        Faktor-Faktor yang Menunjang /Menghambat Wanita Wirausaha
3.        Perbedaan Wanita Wirausaha dan Pria Wirausaha
C.           Tujuan
1.        Mahsiswa diharapkan memiliki motivasi berwirausaha dari sejarah R.A.Kartini.
2.        Mahsiswa diharapkan dapat memahami factor-faktor yang menunjang /menghambat wanita wirausaha
3.        Mahsiswa diharapkan dapat mengetahui perbedaan wanita wirausaha dan pria wirausaha
D.      Metode
1.        Penugasan Baca
2.        Ceramah dan Tanya jawab
3.        Diskusi kelompok dan pleno
4.        Penguatan materi oleh dosen
E.            Media dan Bahan
1.        Makalah tentang modul dan materi
2.        Buku-buku/referensi yang terkait dengan modul ini
3.        Laptop, Infokus LCD
4.        White board dan marker
5.        Kertas tulis dan balpoin
F.            Waktu Pembahasan : 100 menit
1.        Tugas baca                                   :  20 menit
2.        Ceramah dan Tanya jawab           :  30menit
3.        Diskusi kelompok                        :  20 menit
4.        Diskusi pleno                               :  20 menit
5.        Evaluasi                            :  10 menit
G.           Proses Pembahasan
1.        Dosen menjelaskan tentang penggunaan modul dan proses belajar mengajar
2.        Dosen menjelaskan tentang:
a.              Modul dan tujuan modul
b.             Judul pokok bahasan
c.              Judul sub pokok bahasan
d.             Metode dan media pembahasan
e.              Waktu dan alokasi waktu
f.              Proses belajar mengajar
3.        Dosen memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membaca makalah tentang dorongan R.A.Kartini,faktor-faktor yang menunjang /wenghambat wanita wirausaha, serta perbedaan wanita wirausaha dan pria wirausaha
4.        Dosen menjawab pertanyaan-pertanyaan penjelasan dari mahasiswa, dan memberikan ceramah dan penekanan-penekanan pada pokok-pokok bahasan.
5.        Dosen memberikan pengantar tentang diskusi kelompok
6.        Diskusi kelompok
Mahasiswa dibagi dalam 3 kelompok, masing-masing membahas satu sub pokok bahasan yang berbeda, secara diundi. Kelompok ditugasi untuk memilih ketua dan sekretaris, membahas sub pokok bahasan masing-masing, membuat catatan hasil diskusi sebagai bahan laporan dalam diskusi pleno.
7.        Diskusi pleno
8.        Dosen menugaskan juru bicara masing-masing kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompoknya.
·           Dosen menugaskan juru bicara masing-masing kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompoknya.
·           Para peserta diskusi menyampaikan komentarnya.
·           Dosen memberikan komentarnya dan merangkum hasil diskusi.

H.           Materi Pembahasan
1.        Dorongan R.A.Kartini
Wanita berdikari, wanita berwirausaha sudah sejak lama menjadi pemikiran dan isi hati ibu kartini. Diungkapkan oeh DR.Suparman Sumahamijaya(1980:96): Sesungguhnya ibu Kartini telah merintis pendidikan mandiri bagi wanita sejak beliau berumur 16 tahun.(sekitar tahun 1893). Hal ini dapat kita buktikan dari hampir semua tulisan ibu Kartini yang termuat di dalam kumpulan surat-suratnya yang dibukukan dengan judul Dor Duisternis Tot Licht, hampir di setiap halaman surat-suratnya penuh dengan kata-kata perlunya pengembangan wirausahawan watak dan pembentukan watak di atas pendidikan otak, karena dengan pembentukan watak, ibu kartini yakin kalau manusia akan lebih mampu untuk berdiri sendiri, tidak tergantung dari kerabat, dan dari siapapun, berkali-kali ditekankan perlunya kepercayaan pada diri sendiri.
Surat-surat ibu kartini juga dibukukan pula dengan judul Letter of A Javanese Princess dan beredar di Amerika semenjak tahun 1921oleh Charless Scribner Sons, New York. Penerjemahnya bernama Agnes Louise Syimmers menyebutkan bahwa ibu Kartini dalam perjuangannya menydari bahwa kebebasan wanita hanya bisa datang dari kebebasan ekonimi. Para penerjemah dari Amerika itu menyebutkan bahwa (Ibu Kartini adalah seorang innovator yang tak kenal lelah mencari terobosan bagi kemajuan rakyatnya, akan tetapi usahanya itu tidak mendapat respon oleh keluarganya. Perjuangan kartini bukan hanya untuk kaum wanita saja, tetapi dia berjuang untuk seluruh kemanusiaan yang selama ini tidak bisa dilakukan oleh wanita).
Karya tulis ibu kartini bukan hanya sebagai sumber inspirasi wanita negeri Belanda, tetapi merupakan sumber inspirasi jutaan wanita seluruh dunia, terutama Perancis, Belgia, bahkan Amerika sejak 1921.
Semasa dipingit selama 4 tahun, yang semula dijalaninya dengan penuh kepedihan dan keprihatinan, namun kemudian berbalik bersyukur dan memanfaatkan waktu untuk belajar sendiri. Bahkan belajar bahasa perancispun dilakukannya dengan belajar sendiri. Kita dapat menarik pelajaran betapa ibu kartini dengan cara berprihatin mensyukuri waktu, belajar mengenal penderitaan untuk dijadikan suatu modal mengejar kemajuan.
Sekarang ini sudah banyak kita lihat kemajuan di berbagai bidang. Wanita-wanita Idonesia sudah mampu memasuki lapangan kerja seperti pekerjaan di bidang kesehatan, perdagangan, keamanan, perhubungan darat, laut, dan udara, dan sebagainya.
Kita jumpai juga wanita yang bergerak di bidang bisnis, yang lebih dikenal dengan istilah wanita pengusaha, wanita yang berwirausaha, mereka mendirikan asosiasi, yaitu Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI).
Semua bidang usaha terbuka bagi wanita, dan ini merupakan tantangan bagi kaum wanita yang selalu memperjuangkan hak emannsipasi.

2.        Faktor-Faktor yang Menunjang /Menghambat Wanita Wirausaha
Ada beberapa factor yang menunjang berkembangnya wanita karier dalam bidang wirausaha, yaitu:
(a)      Naluri kewanitaan yang bekerja lebih cermat, pandai mengantisipasi masa depan, menjaga keharmonisan, kerjasama dalam rumah tangga, dapat diterapkan dalam kehidupan usaha
(b)     Mendidik anggota keluarga agar berhasil di kemudian hari, dapat dikembangkan dalam manajemen perusahaan.
(c)      Factor adat istiadat, contohnya di Bali dan Sumatra Barat, dimana wanita memegang peranan dalam mengatur Rumah Tangga.
(d)     Lingkungan kebutuhan hidup seperti jahit menjahit, menyulam, membuat kue, aneka masakan, kosmetik, mendorong lahirnya wanita pengusaha yang mengembangkan komuditi tersebut.
(e)      Majunya dunia pendidikan wanita sangat mendorong perkembangan wanita karier, menjadi pegawai, atau membuka usaha sendiri dalam berbagai bidang usaha.
Adapun disamping factor-faktor yang mendorong, juga ada factor yang menghambat wanita untuk menjadi pengusaha, antara lain:
1.        Faktor kewanitaan, dimana sebagai ibu RT ada masa hamil, menyusui tentu agak mengganggu jalannya bisnis. Hal ini dapat diatasi dengan mendelegasikan wewenang atau tugas kepada kariawan.
2.        Faktor sosial budaya, adat istiadat. Wanita sebagai ibu rumah tangga bertanggung jawab penuh dalam urusan RT. Bila anak atau suami sakit , ia harus memberikan perhatian penuh. Dan ini akan mengganggu aktifitas usahanya. Wanita tidak bebas melakukan perjalanan ke luar kota, mengadakan lobi, acara makan malam, dan lainnya. Juga adanya anggapan/ kebiasaan dalam suatu rumah tangga bahwa suamilah yang memberi nafkah, suami yang bekerja, maka sulit juga berkembangnya usaha menjadi usaha yang besar.
3.        Faktor emosional yang dimiliki wanita, disamping menguntungkan juga bisa merugikan. Misalnya dalam pengambilan keputusan, karena ada factor emosional, maka keputusan yang diambil juga akan kehilangan rasionalitasnya. Juga dalam memimpin kariawan, muncul elemen-elemen emosional yang mempengaruhi hubungan dengan kariawan pria atau wanita yang tidak rasional lagi.
4.        Sifat pandai,cekatan, hemat dalam mengatur keuangan rumah tangga, akan berpengaruh terhadap keuangan perusahaan. Kadang-kadang wanita pengusaha agak sulit dalam mengeluarkan uang, dan harga-harga dipasang agak tinggi. Kebiasaan kaum ibu adalah bila ia mau membeli menawar rendah selakali, tapi bila mau menjual dengan harga sangat tinggi.
Sebab-sebab kegagalan bisnis kecil (Bovee, 2004):
§   Kurang menguasai manajemen
§   Kurang pengalaman dalam industry
§   Kekurangan modal
§   Perencanaan bisnis kurang matang
§   Kurang jelas, tidak realistis dalam menetapkan tujuan
§   Tidak berhasil menarik konsumen
§   Pertumbuhan tidak terkendali
§   Lokasi kurang cocok
§   Keuangan kurang control, persediaan barang kurang mencukupi.
Semua kelemahan-kelemahan dapat diatasi dengan berbagai cara, dengan bantuan teknologi yang semakin canggih dewasa ini, serta dunia pendidikan/pelatihan yang dapat membantu kelemahan-kelemahan dalam manajemen emosional.
3.        Perbedaan Wanita Wirausaha dan Pria Wirausaha
Wanita pengusaha bertumbuh sangat pesat di Amerika, terutama di segmen bisnis kecil. Wanita membuka bisnis dua kali lipat banyaknya dari pria. Pada saat ini wanita memiliki sepertiga dari semua bentuk bisnis.
Walaupun antara pengusaha wanita maupun pria pada umumnya sama, namun dalam beberapa hal ada perbedaan tingkat motivasinya dalam membuka bisnis. Perbedaan-perbedaan ini antara lain;
a.         Wanita pengusaha dimotifasi untuk membuka bisnis karena ingin berprestasi dan adanya frustrasi dalam pekerjaan sebelumnya. Dia merasa terkekang dan tidak dapat mengembangkan bakat-bakat yang ada pada dirinya.
b.        Dalam hal permodalan, bisnis pria pengusaha lebih leluasa memperoleh sumber modal sedangkan wanita pengusaha memperoleh sumber modal dari tabungan, harta pribadi, dan pinjaman pribadi. Agak sulit wanita pengusaha memperoleh pinjaman modal dari Bank dibanding pria.
c.         Mengenai karakteristik kepribadian wanita pengusaha mempunyai sifat toleransi dan pleksibel, realistic dan kreatif, antusias dan energik, dan mampu berhubungan dengan lingkungan masyarakat.
d.        Usia memulai usaha pria rata-rata umur 25-35, sedangkan wanita di Amerika berusia 35-45 Tahun.
e.         Kerabat yang menunjang pada pengusaha wanita adalah keluarganya, suami, organisasi wanita, dan kelompok-kelompok sepergaulannya.
f.         Bentuk bisnis yang dibuka pada pria pengusaha lebih banyak ragamnya, tapi kalo pada wanita pengusaha kebanyakan berhubungan dengan bisnis jasa, pendidikan, konsultan, dan public relations.

your advertise here

This post have 0 komentar

Next article Next Post
Previous article Previous Post