-->

Sunday 27 November 2016

author photo


PERENCANAAN USAHA
(BUSINESS PLAN)

A.      Pokok Bahasan
Perencanaan Usaha (Business Plan)
B.       Sub Pokok Bahasan
1.         Pengertian Business Plan
2.         Kerangka Rencana Usaha
3.         Bentuk Formal Businees Plan
4.         Contoh Businees Plan Untuk Usaha Baru dan pengembangan Usaha
C.      Tujuan
1.         Mahsiswa diharapkan dapat menyebutkan Pengertian Business Plan
2.         Mahasiswa diharapkan dapat membuat Kerangka Rencana Usaha
3.         Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui Bentuk Formal Businees Plan
4.         Mahasiswa diharapkan dapat memberikan Contoh Businees Plan Untuk
5.         Usaha Baru dan pengembangan Usaha
D.      Metode
1.         Penugasan Baca
2.         Ceramah dan Tanya jawab
3.         Diskusi kelompok dan pleno
4.         Penguatan materi oleh dosen
E.       Media dan Bahan
1.         Makalah tentang modul dan materi
2.         Buku-buku/referensi yang terkait dengan modul ini
3.         Laptop, Infokus LCD
4.         White board dan marker
5.         Kertas tulis dan balpoin
F.       Waktu Pembahasan : 100 menit
1.         Tugas baca                            :  20 menit
2.         Ceramah dan Tanya jawab   :  30menit
3.         Diskusi kelompok                 :  20 menit
4.         Diskusi pleno                        :  20 menit
5.         Evaluasi                                :  10 menit
G.      Proses Pembahasan
1.         Dosen menjelaskan tentang penggunaan modul dan proses belajar mengajar
2.         Dosen menjelaskan tentang:
a.         Modul dan tujuan modul
b.        Judul pokok bahasan
c.         Judul sub pokok bahasan
d.        Metode dan media pembahasan
e.         Waktu dan alokasi waktu
f.         Proses belajar mengajar
5.         Dosen memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membaca makalah tentang Pengertian Business Plan, Kerangka Rencana Usaha, Bentuk Formal Businees Plan, Contoh Businees Plan Untuk Usaha Baru dan pengembangan Usaha.
3.         Dosen menjawab pertanyaan-pertanyaan penjelasan dari mahasiswa, dan memberikan ceramah dan penekanan-penekanan pada pokok-pokok bahasan.
4.         Dosen memberikan pengantar tentang diskusi kelompok
5.         Diskusi kelompok
Mahasiswa dibagi dalam 4 kelompok, masing-masing membahas satu sub pokok bahasan yang berbeda, secara diundi. Kelompok ditugasi untuk memilih ketua dan sekretaris, membahas sub pokok bahasan masing-masing, membuat catatan hasil diskusi sebagai bahan laporan dalam diskusi pleno.
6.         Diskusi pleno
·           Dosen menugaskan juru bicara masing-masing kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompoknya.
·           Para peserta diskusi menyampaikan komentarnya.
·           Dosen memberikan komentarnya dan merangkum hasil diskusi.

H.      Materi Pembahasan
1.         Pengertian Business Plan
Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun Business Plan. Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Business Plan sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial. Hisrich-Petters memberikan definisi sebagai berikut business plan merupakan dokumen yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsure-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha.
Isinya sering berupa perencanaan (integretde plan) menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia (human resourches). business plan dibuat dalam bentuk jangka pendek maupun jangkan panjang yang pertama kali diikuti untuk 3 tahun berjalan. business plan merupakan rencana perjalanan atau road map yang akan diikuiti oleh wirausaha. business plan seakan-akan menjawab pertanyaan : where, am I now? Where am I going? How will I get there?
Investor yang potensial perbankan, konsultan, staf karyawan, pemasok barang dan bahkan konsumen akan mempelajari business plan ini. Sebuah business plan dapat dinilai oleh pembaca dengan memberikan bobot penilaian sangat bagus, sedang dan kurang baik. Mengenai keandalan dan kerincian dari business plan sangat tergantung pada luasnya bisnis yang akan dilakukan, apabila bisnis merupakan sebuah industri berskala besar atau hanya toko barang kelontong.
Bagi sebuah business plan yang akan mengoperasikan sebuah pabrik tentu akan mencantumkan secara jelas dan rinci informasi menyangkut : (1) Lokasi pabrik; (2) Proses produksi; (3) Masalah bahan baku;(4) Masalah mesin dan perlengkapan; (5) Masalah karyawan yang terlatih; (6) Masalah tempat; (7) Tanah; (8) Ruangan yang tersedia sekarang dan untuk perluasan pada masa yang akan datang. Apakah asset ini disewakan atau dibeli; (9) Hal-hal lain yang diperlukan untuk menunjang agar pabrik berjalan lancar.
Business plan yang baik, merupakan gambaran bagaimana memperoleh suatu kekayaaan atau cara memperoleh keuntungan dari suatu usaha. Ada lima alasan mengapa harus ada business plan : (1) Bisnis merupakan blue print yang akan diiukuti dalam operasional usaha. Ini menolong anda tetapi kreatif, konsentrasi pada tujuan yang telah ditetapkan; (2) Ini merupakan alat mencari dana sehingga berhasil dalam bisnis; (3)Ini merupakan alat komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen, penyandang dana. Dengan adanya business plan mereka mengerti tentang cara dan tujuan operasional bisnis; (4) Ini membuat anda sebagai manajer, karena dapat mengetahui langkah praktis menghadapi dunia persaingan, membuat promosi sehingga lebih efektif; (5) Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah mengikuti atau sesuai dengan rencana atau tidak.
Isi dari sebuah business plan :
1)        Kulit depan / cover judul
2)        Ringkasan eksekutif sejarah / latar belakang bisnis
3)        Deskripsi tentang bisnis apa yang akan dilakukan
4)        Deskripsi mengenai pasar
5)        Deskripsi tentang produk yang akan diusahakan
6)        Susunan pengurus dan kepemilikan
7)        Objectives dan goals
8)        Gambaran keuangan
9)        Lampiran
2.        Kerangka Rencana Usaha
1)    Nama perusahaan
Nama perusahaan sangat penting karena dapat memberikan pengaruh jangka panjang. Nama perusahaan dapat disesuaikan dengan kondisi yang sedang trend masa kini. Misalnya ada yang memberi nama “ganefo”, padahal kata “ganefo” hanya bersifat sesaat pada waktu itu saja. Canon Wichert menyatakan ciri-ciri merek yang baik adalah :
·           Short – pendek
·           Simple - sederhana
·           Easy to spell-mudah di eja
·           Easy to remember-mudah diingat
·           Pleasing when read-enak dibaca
·           No disagreeable sound-tak ada nada sumbang
·           Does not go out of date-tak ketinggalan zaman
·           Ada hubungan dengan barang dagangannya/produk
Contoh, perusahaan fashion “JOGLO” (Jogya-Lombok) dan lain-lain.
2)        Lokasi
Lokasi Perusahaan
a.         Lokasi perkantoran. Ini berarti tempat kedudukan badan usaha tersebut.
b.        Lokasi perusahaan. Ini berarti tempat kediaman atau tempat perusahaan beroperasi.
Antara tempat kedudukan dan tempat kediaman memiliki empat perbedaan :
a)        Tempat yang baik untuk badan usaha belum tentu baik untuk perusahaan
b)        Memilih tempat badan usaha lebih mudah dari pada memilih tempat perusahaan
c)        Suatu badan usaha yang memiliki beberapa perusahaan harus memilih tempat yang berlainan untuk tiap-tiap perusahaan itu, sebab factor-faktor yang mempengaruhi tiap-tiap perusahaan itu tidak sama  (ada pertimbangan yang berbeda).
d)       Pemilihan tempat kediaman perusahaan banyak tergantung pada rentabilitas yang diharapkan, seperti keuntungan yang ditimbulkan oleh proses produksi, murahnya bahan baku, transport tenaga kerja, dan sebagainya.
Lokasi Pertokoan
Untuk memilih lokasi pertokoan harus diingat bahwa konsumen umumnya tertarik untuk belanja ke toko atau lokasi yang mempunyai banyak jenis dan persediaan barang dagangan dengan memiliki reputasi sebagai lokasi yang memiliki barang bermutu dengan harga bersaing. Letak toko akan terakumulasi pada daerah terminal bis, pusat perbelanjaan di sekitar alun-alun.
Lokasi Pabrik/Industri
Untuk menetapkan lokasi pabrik yang perlu diperhatikan adalah :
·           Dekat dengan sumber matrial
·           Dekat dengan pasar
·           Mudah mendapat tenaga kerja
·           Mudah fasilitas transportasi
·           Mudah memperoleh bahan bakar
·           Mudah memperoleh air dan
·           Sikap pemerintah dan masyarakat setempat positif.

3)        Komoditi yang akan diusahakan
Mengenai komoditi yang akan diusahakan banyak bergantung pada pemilik usaha. Pelaku usaha menentukan jenis komoditi yang akan diusahakan bisa saja disebabkan karena dia memiliki relasi dengan orang lain. Misalnya seorang pengusaha / agen laptop membuka usaha tersebut disebabkan dia memiliki relasi atau kenalan dengan stokis atau distributor besar di kota besar sehingga dia memiliki kemudahan untuk menerima dan di supply barangnya.
Untuk menentukan jenis komoditi dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
·           Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap komoditi tertentu baik barang maupun jasa.
·           Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi (hidden needs) masyarakat
·           Kurangnya saingan dalam bidang komoditi tertentu
·           Adanya kemampuan yang meyakinkan bagi pengusaha untuk mengusahakan komoditi tertentu (Wasty Soemanto, 1992: 224).
4)        Pasar yang akan Dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaan nya sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut pasar (market follower) atau perelung pasar (market nicher).
Market leader memliki pangsa pasar terbesar dalam produk sejenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga, membuat produk baru, menggunakan promosi secara besar-besaran. Namun pemimpin pasar ini tidak boleh lengah dari ancaman-ancaman perusahaan lain, dia harus tetapi waspada untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Market challenger adalah perusahaan-perusahaan yang berada di bawah pemimpin pasar, dan dia selalu berusaha untuk mengejar bahkan melampui market leader. Segala taktik digunakan untuk mengatasi majunya market leader.
Market follower sangat mengetahui cara-cara untuk mempertahankan langganan yang sudah ada dan selalu mencari pelanggan baru. Mereka mencoba untuk menonjolkan keunggulan produk dan memberikan service yang istimewa kepada pelanggannya.
Market nicher ini berasal dari market follower yang berusaha untuk menjadi market leader di pasar kecil atau berusaha untuk memasuki relung pasar. Umumnya perusahaan kecil menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan mereka melarikan diri untuk memasuki relung pasar.
5)        Partner yang akan diajak kerjasama
Ada dua macam partnership yaitu :
a.         General partnership. Semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis secara bersama-sama untuk bertanggungjawab. Termasuk tanggungjawab yang tak terbatas terhadap hutan-hutan bisnis.
b.        Limited partnership. Bentuk ini memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggungjawab tidak terbatas dan anggota lainnya bertanggungjawab secara terbatas. Anggota yang memiliki tanggungjawab terbatas tidak memiliki suara dalam mengoperasikan perusahaan sehari-hari, tetapi berhak atas laba yang pembagiannya ditetapkan berdasarkan atas asas bersama. Dalam peraturan, mereka tidak diperkenankan menarik modal penyertaannya, kecuali dengan alasan tertentu.
Hal-hal yang dimuat dalam dokumen partnership adalah :
a.         Nama-nama partner
b.        Jumlah penyertaan modal
c.         Masa mulai dan masa berakhirnya persetujuan
d.        Gaji dan honor
e.         Pembagian laba dan rugi
f.         Prosedur menambah partner
g.        Prosedur memberhentikan partner
h.        Penambahan karyawan
i.          Tanggungjawab dan otoritas

6)        Personil atau Karyawan
Memilih karyawan yang dapat dipercaya ternyata tidak mudah, sebab ini menyangkut karakter atau kepribadian seseorang, terutama yang terkait dengan kejujuran, disiplin kerja maupun tanggungjawab terhadap pekerjaan. Dalam praktik perusahaan banyak orang mengandalkan atau menggunakan keluarga sebagai karyawan dengan alasan efisiensi biaya produksi, tetapi tanpa mempertimbangkan keahlian dan karakteristik karyawan tersebut, sehingga sebagai taruhannya adalah perusahaan sering mengalami kegagalan usaha.
Oleh karena itu keputusan perusahaan dalam menentukan karyawan yang akan dipekerjakan harus didasarkan pada keahlian karyawan tersebut dan memiliki tanggungjawab yang tinggi terhadap pekerjaannya. Selain itu karyawan juga perlu diawasi dalam bekerja baik secara langsung maupun dengan menggunakan instrument pengawasan yang tidak diketahui oleh karyawan. Cara ini dianggap lebih strategis karena karyawan tidak merasa curiga dengan pengawasan kita.
3.        Bentuk Formal Business Plan
Sebanrnya tidak ada aturan baku dalam bentuk business plan, akan tetapi pada umumnya business plan memuat hal-hal sebagai berikut :
1)        Halaman depan
Di halaman ini dicantumkan nama dan alamat perusahaan, nama orang yang bertanggungjawab yang bisa dihubungi setiap saat dilengkapi dengan nomor teleponnya.
2)        Daftar isi
Bagian ini berisi daftar kegiatan/usaha perusahaan yang harus diisi lengkap dengan nomor halamannya.
3)        Rangkuman eksekutif
Ini sangat penting karena pembaca ingin melihat secara cepat apa isi dari keseluruhan business plan tersebut. Rangkuman eksekutif merupakan inti dari perencanaan yang sangat menarik perhatian pembaca.
4)        Penjelasan tentang perusahaan
Di sini diungkapkan strategi perusahaan dan tim manajemen yang mengelola perusahaan tersebut.
5)        Pemasaran
Di sini diungkapkan pasar yang akan dituju, berapa besar potensi pasar dan berbagai strategi serta ramalan tentang target konsumen di masan yang akan dating.
6)        Barang dan jasa yang dihasilkan
Di sini diungkapkan mengenai kualitas, kuantitas, kegunaan dan keistimewaan barang dan jasa yang ditawarkan.
7)        Usaha meningkatkan penjualan
Di sini dijelaskan tentang berbagai teknik promosi yang akan digunakan, tenaga penjual yang akan digunakan, atau perwakilan-perwakilan penjual yang akan diangkat di berbagai daerah.
8)        Permodalan
Di sini diungkapkan rencana permodalan dan proyeksi permodalan, neraca pendahuluan, aliran kas dan pendapatan
9)        Appendix
Di sini dilampirkan berbagai keterangan yang diperlukan untuk melengkapi business plan. Misalnya akte pendirian, SIUP, sertifikat tanah dan sebagainya.
Berikut ini contoh business plan dari Hisrich-Petters
4.       
I.              Pendahuluan
a.       Nama dan alamat perusahaan
b.      Nama dan alamat pemilik
c.       Nama dan alamat penanggungjawab yang bisa dihubungi setaip waktu
d.      Informasi tentang bisnis yang dijalankan
II.           Rangkuman Eksekutif
Berisi penjelasan secara komplit tentang business plan
III.        Analisa Industri
a.       Perspektif masa depan industri
b.      Analisa persaingan
c.       Segmentasi pasar yang akan dimasuki
d.      Ramalan-ramalan tentang produk yang dihasilkan
IV.         Deskripsi tentang Usaha
a.       Produk yang dihasilkan
b.      Jasa pelayanan
c.       Ruang lingkup bisnis
d.      Personalia dan perlengkapan kantor
e.       Latar belakang identitas pengusaha
V.            Rencana Produksi
a.       Proses pabrikasi
b.      Keadaan gedung dan perlengkapannya
c.       Keadaan mesin dan perlengkapannya
d.      Sumber-sumber bahan baku
VI.         Rencana Pemasaran
a.       Penetapan harga
b.      Pelaksanaan distribusi
c.       Promosi yang akan dilakukan
d.      Pengembangan produk
VII.      Perencanaan Organisasi
a.       Bentuk kepemilikan dan struktur organisasi
b.      Informasi tentang partner
c.       Uraian tentang kekuasaan
d.      Latar belakang anggota tim manajemen
e.       Peranan dan tanggungjawab personalia dalam organisasi
VIII.   Resiko
a.       Evaluasi tentang kelemahan bisnis
b.      Gambaran teknologi
IX.         Perencanaan Permodalan
a.       Neraca permulaan perusahaan
b.      Proyeksi aliran kas
c.       Analisa titik impas
d.      Sumber-sumber permodalan
X.            Appendix
a.       Surat-surat
b.      Data penelitian pasar
c.       Surat kontrak dan dokumen perjanjian lainnya
d.      Daftar harga dari pemasok barang
(Terjemahan bebas dari Hisrich-Petters¸1995: 120)



 
Isi dari Business Plan 
5.         
6.         













7.        Contoh Business Plan untuk Usaha Baru dan Pengembangan Usaha













I.         Latar Belakang

Di sini dimasukkan latar belakang pendirian perusahaan, keadaan persaingan, masih terbuka peluang usaha, fasilitas yang dimiliki dan prospek usaha di masa yang akan dating.
II.      Identitas Pemilik

Dicantumkan nama pemilik, tempat dan tanggal lahir, alamat rumah dan telepon, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir, kursus-kursus yang pernah diikuti dan pengalaman kerja.
III.   Data Perusahaan

Dicantumkan nama perusahaan, alamat kantor dan nomor telepon, bidang usaha, bentuk badan usaha, bank, mulai berdiri dan susunan pengurus.
IV.    Aspek Produksi

Dicantumkan jenis dan jumlah mesin yang digunakan dalam produksi, kapasitas produksi, rata-rata jumlah produksi per bulan, sumber bahan baku. Jika untuk pertokoan maka jelaskan jenis barang yang dijual, sumber barang dan cara pembelian.
V.       Aspek Pemasaran

Di sini dijelaskan sistem distribusi, system pembayaran dari pembeli, konsumen sasaran, wilayah pemasaran, penguasaan pasar, segmentasi pasar, keuntungan rata-rata dari penjualan per bulan.
VI.    Aspek Keuangan

Disini dicantumkan kebutuhan uang rata-rata per bulan untuk bahan baku, bahan penolong, upah/gaji, biaya umum, ATK, bunga, pajak dan lain-lain. Jika untuk usaha baru cantumkan modal investasi untuk bangunan, sewa tempat kontrak, pembelian mesin dan perlengkapan. Untuk keperluan modal kerja dijelaskan kebutuhan modal tiap minggu atau tiap bulan.
Kemudian dilampirkan neraca perusahaan yang menggambarkan rincian jumlah aktiva dan pasivanya.
Selanjutnya dijelaskan pula laporan rugi laba dengan mencantumkan jumlah hasil penjualan, harga pokok, harga pembelian, biaya-biaya yang dikeluarkan, bunga bank, pakan dan sebagainya.
Selanjutnya jika perusahaan mengajukan kredit ke bank, maka bank akan meminta berbagai keterangan lainnya. Segala persyaratan yang diminta oleh bank, jika kurang jelas dapat ditanyakan di bagian customer service bank yang bersangkutan. Biasanya diminta proyeksi cash flow per bulan yang menjelaskan aliran kas masuk yang berasal dari hasil penjualan tunai, penerimaan piutang, kredit dari bank dan sebagainya. Aliran kas keluar mencantumkan berbagai pengeluaran uang untuk pembelian bahan baku, bahan penolong, upah/gaji, biaya umum dan sebagainya. Kemudian diminta pula rencana pengembalian pinjaman yang mencantumkan jumlah pinjaman, jangka waktu pinjaman, tingkat bunga, jumlah cicilan perbulan. Dan dibuat daftar cicilan pokok pinjaman dan bunga pinjaman serta jumlah cicilan per bulan. Sehingga pinjaman tersebut lunas sampai jangka waktu yang telah ditetapkan.

 
 





























your advertise here

1 komentar:

avatar
Anonymous delete 19 November 2018 at 22:13

mantap gan. mampir ya di blog ane http://denmaceldm.blogspot.com

Reply
Next article Next Post
Previous article Previous Post