PERENCANAAN
USAHA
(BUSINESS PLAN)
A. Pokok Bahasan
Perencanaan
Usaha (Business Plan)
B. Sub Pokok Bahasan
1.
Pengertian Business Plan
2.
Kerangka Rencana Usaha
3.
Bentuk Formal Businees Plan
4.
Contoh Businees Plan Untuk Usaha Baru
dan pengembangan Usaha
C. Tujuan
1.
Mahsiswa diharapkan dapat menyebutkan
Pengertian Business Plan
2.
Mahasiswa diharapkan dapat membuat
Kerangka Rencana Usaha
3.
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui
Bentuk Formal Businees Plan
4.
Mahasiswa diharapkan dapat memberikan
Contoh Businees Plan Untuk
5.
Usaha Baru dan pengembangan Usaha
D. Metode
1.
Penugasan Baca
2.
Ceramah dan Tanya jawab
3.
Diskusi kelompok dan pleno
4.
Penguatan materi oleh dosen
E. Media dan Bahan
1.
Makalah tentang modul dan materi
2.
Buku-buku/referensi yang terkait dengan
modul ini
3.
Laptop, Infokus LCD
4.
White board dan marker
5.
Kertas tulis dan balpoin
F. Waktu Pembahasan : 100 menit
1.
Tugas baca :
20 menit
2.
Ceramah dan Tanya jawab :
30menit
3.
Diskusi kelompok : 20 menit
4.
Diskusi pleno : 20
menit
5.
Evaluasi : 10 menit
G. Proses Pembahasan
1.
Dosen menjelaskan tentang penggunaan
modul dan proses belajar mengajar
2.
Dosen menjelaskan tentang:
a.
Modul dan tujuan modul
b.
Judul pokok bahasan
c.
Judul sub pokok bahasan
d.
Metode dan media pembahasan
e.
Waktu dan alokasi waktu
f.
Proses belajar mengajar
5.
Dosen memberikan tugas kepada mahasiswa
untuk membaca makalah tentang Pengertian Business
Plan, Kerangka Rencana Usaha, Bentuk Formal Businees Plan, Contoh Businees
Plan Untuk Usaha Baru dan pengembangan Usaha.
3.
Dosen menjawab pertanyaan-pertanyaan
penjelasan dari mahasiswa, dan memberikan ceramah dan penekanan-penekanan pada
pokok-pokok bahasan.
4.
Dosen memberikan pengantar tentang
diskusi kelompok
5.
Diskusi kelompok
Mahasiswa
dibagi dalam 4 kelompok, masing-masing membahas satu sub pokok bahasan yang
berbeda, secara diundi. Kelompok ditugasi untuk memilih ketua dan sekretaris,
membahas sub pokok bahasan masing-masing, membuat catatan hasil diskusi sebagai
bahan laporan dalam diskusi pleno.
6.
Diskusi pleno
·
Dosen menugaskan juru bicara
masing-masing kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompoknya.
·
Para peserta diskusi menyampaikan
komentarnya.
·
Dosen memberikan komentarnya dan
merangkum hasil diskusi.
H.
Materi
Pembahasan
1.
Pengertian
Business Plan
Agar perusahaan
berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun Business
Plan. Business Plan merupakan
suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk
menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan
menarik bagi penyandang dana. Business Plan sebuah selling document yang mengungkapkan daya
tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial. Hisrich-Petters memberikan definisi
sebagai berikut business plan
merupakan dokumen yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua
unsure-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan
untuk memulai suatu usaha.
Isinya sering
berupa perencanaan (integretde plan)
menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia (human resourches). business plan dibuat dalam bentuk jangka pendek maupun jangkan
panjang yang pertama kali diikuti untuk 3 tahun berjalan. business plan merupakan rencana perjalanan atau road map yang akan diikuiti oleh
wirausaha. business plan seakan-akan
menjawab pertanyaan : where, am I now?
Where am I going? How will I get there?
Investor yang
potensial perbankan, konsultan, staf karyawan, pemasok barang dan bahkan
konsumen akan mempelajari business plan
ini. Sebuah business plan dapat
dinilai oleh pembaca dengan memberikan bobot penilaian sangat bagus, sedang dan
kurang baik. Mengenai keandalan dan kerincian dari business plan sangat tergantung pada luasnya bisnis yang akan
dilakukan, apabila bisnis merupakan sebuah industri berskala besar atau hanya
toko barang kelontong.
Bagi sebuah business plan yang akan mengoperasikan
sebuah pabrik tentu akan mencantumkan secara jelas dan rinci informasi
menyangkut : (1) Lokasi pabrik; (2) Proses produksi; (3) Masalah bahan baku;(4)
Masalah mesin dan perlengkapan; (5) Masalah karyawan yang terlatih; (6) Masalah
tempat; (7) Tanah; (8) Ruangan yang tersedia sekarang dan untuk perluasan pada
masa yang akan datang. Apakah asset ini disewakan atau dibeli; (9) Hal-hal lain
yang diperlukan untuk menunjang agar pabrik berjalan lancar.
Business plan
yang baik, merupakan gambaran bagaimana memperoleh suatu kekayaaan atau cara
memperoleh keuntungan dari suatu usaha. Ada lima alasan mengapa harus ada business plan : (1) Bisnis merupakan blue print yang akan diiukuti dalam
operasional usaha. Ini menolong anda tetapi kreatif, konsentrasi pada tujuan
yang telah ditetapkan; (2) Ini merupakan alat mencari dana sehingga berhasil
dalam bisnis; (3)Ini merupakan alat komunikasi untuk menarik orang lain,
pemasok, konsumen, penyandang dana. Dengan adanya business plan mereka mengerti tentang cara dan tujuan operasional
bisnis; (4) Ini membuat anda sebagai manajer, karena dapat mengetahui langkah
praktis menghadapi dunia persaingan, membuat promosi sehingga lebih efektif;
(5) Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah mengikuti atau
sesuai dengan rencana atau tidak.
Isi
dari sebuah business plan :
1)
Kulit depan / cover judul
2)
Ringkasan eksekutif sejarah / latar
belakang bisnis
3)
Deskripsi tentang bisnis apa yang akan
dilakukan
4)
Deskripsi mengenai pasar
5)
Deskripsi tentang produk yang akan
diusahakan
6)
Susunan pengurus dan kepemilikan
7)
Objectives
dan
goals
8)
Gambaran keuangan
9)
Lampiran
2.
Kerangka
Rencana Usaha
1) Nama perusahaan
Nama
perusahaan sangat penting karena dapat memberikan pengaruh jangka panjang. Nama
perusahaan dapat disesuaikan dengan kondisi yang sedang trend masa kini. Misalnya ada yang memberi nama “ganefo”, padahal kata “ganefo” hanya bersifat sesaat pada waktu
itu saja. Canon Wichert menyatakan ciri-ciri merek yang baik adalah :
·
Short
–
pendek
·
Simple
- sederhana
·
Easy
to spell-mudah di eja
·
Easy
to remember-mudah diingat
·
Pleasing
when read-enak dibaca
·
No
disagreeable sound-tak ada nada sumbang
·
Does
not go out of date-tak ketinggalan zaman
·
Ada hubungan dengan barang
dagangannya/produk
Contoh,
perusahaan fashion “JOGLO”
(Jogya-Lombok) dan lain-lain.
2)
Lokasi
Lokasi
Perusahaan
a.
Lokasi perkantoran. Ini berarti tempat
kedudukan badan usaha tersebut.
b.
Lokasi perusahaan. Ini berarti tempat
kediaman atau tempat perusahaan beroperasi.
Antara tempat kedudukan
dan tempat kediaman memiliki empat perbedaan :
a)
Tempat yang baik untuk badan usaha belum
tentu baik untuk perusahaan
b)
Memilih tempat badan usaha lebih mudah
dari pada memilih tempat perusahaan
c)
Suatu badan usaha yang memiliki beberapa
perusahaan harus memilih tempat yang berlainan untuk tiap-tiap perusahaan itu,
sebab factor-faktor yang mempengaruhi tiap-tiap perusahaan itu tidak sama (ada pertimbangan yang berbeda).
d)
Pemilihan tempat kediaman perusahaan
banyak tergantung pada rentabilitas yang diharapkan, seperti keuntungan yang
ditimbulkan oleh proses produksi, murahnya bahan baku, transport tenaga kerja,
dan sebagainya.
Lokasi
Pertokoan
Untuk
memilih lokasi pertokoan harus diingat bahwa konsumen umumnya tertarik untuk
belanja ke toko atau lokasi yang mempunyai banyak jenis dan persediaan barang
dagangan dengan memiliki reputasi sebagai lokasi yang memiliki barang bermutu
dengan harga bersaing. Letak toko akan terakumulasi pada daerah terminal bis,
pusat perbelanjaan di sekitar alun-alun.
Lokasi
Pabrik/Industri
Untuk
menetapkan lokasi pabrik yang perlu diperhatikan adalah :
·
Dekat dengan sumber matrial
·
Dekat dengan pasar
·
Mudah mendapat tenaga kerja
·
Mudah fasilitas transportasi
·
Mudah memperoleh bahan bakar
·
Mudah memperoleh air dan
·
Sikap pemerintah dan masyarakat setempat
positif.
3)
Komoditi
yang akan diusahakan
Mengenai komoditi yang akan diusahakan banyak
bergantung pada pemilik usaha. Pelaku usaha menentukan jenis komoditi yang akan
diusahakan bisa saja disebabkan karena dia memiliki relasi dengan orang lain. Misalnya
seorang pengusaha / agen laptop membuka usaha tersebut disebabkan dia memiliki
relasi atau kenalan dengan stokis atau distributor besar di kota besar sehingga
dia memiliki kemudahan untuk menerima dan di
supply barangnya.
Untuk menentukan
jenis komoditi dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
·
Membanjirnya permintaan masyarakat
terhadap komoditi tertentu baik barang maupun jasa.
·
Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi
(hidden needs) masyarakat
·
Kurangnya saingan dalam bidang komoditi
tertentu
·
Adanya kemampuan yang meyakinkan bagi
pengusaha untuk mengusahakan komoditi tertentu (Wasty Soemanto, 1992: 224).
4)
Pasar
yang akan Dimasuki
Sebuah
perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaan nya sebagai
pemimpin pasar (market leader),
penantang pasar (market challenger),
pengikut pasar (market follower) atau
perelung pasar (market nicher).
Market leader
memliki pangsa pasar terbesar dalam produk sejenis. Perusahaan ini dapat
mengendalikan harga, membuat produk baru, menggunakan promosi secara
besar-besaran. Namun pemimpin pasar ini tidak boleh lengah dari ancaman-ancaman
perusahaan lain, dia harus tetapi waspada untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Market challenger
adalah perusahaan-perusahaan yang berada di bawah pemimpin pasar, dan dia
selalu berusaha untuk mengejar bahkan melampui market leader. Segala taktik digunakan untuk mengatasi majunya market leader.
Market follower
sangat mengetahui cara-cara untuk mempertahankan langganan yang sudah ada dan
selalu mencari pelanggan baru. Mereka mencoba untuk menonjolkan keunggulan
produk dan memberikan service yang
istimewa kepada pelanggannya.
Market nicher
ini berasal dari market follower yang
berusaha untuk menjadi market leader
di pasar kecil atau berusaha untuk memasuki relung pasar. Umumnya perusahaan
kecil menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan mereka melarikan diri
untuk memasuki relung pasar.
5)
Partner
yang akan diajak kerjasama
Ada dua macam partnership yaitu :
a.
General
partnership. Semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan
bisnis secara bersama-sama untuk bertanggungjawab. Termasuk tanggungjawab yang
tak terbatas terhadap hutan-hutan bisnis.
b.
Limited
partnership. Bentuk ini memiliki anggota
sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggungjawab tidak terbatas dan anggota
lainnya bertanggungjawab secara terbatas. Anggota yang memiliki tanggungjawab
terbatas tidak memiliki suara dalam mengoperasikan perusahaan sehari-hari,
tetapi berhak atas laba yang pembagiannya ditetapkan berdasarkan atas asas
bersama. Dalam peraturan, mereka tidak diperkenankan menarik modal
penyertaannya, kecuali dengan alasan tertentu.
Hal-hal yang dimuat dalam dokumen partnership adalah :
a.
Nama-nama partner
b.
Jumlah penyertaan modal
c.
Masa mulai dan masa berakhirnya
persetujuan
d.
Gaji dan honor
e.
Pembagian laba dan rugi
f.
Prosedur menambah partner
g.
Prosedur memberhentikan partner
h.
Penambahan karyawan
i.
Tanggungjawab dan otoritas
6)
Personil
atau Karyawan
Memilih karyawan yang dapat dipercaya ternyata tidak
mudah, sebab ini menyangkut karakter atau kepribadian seseorang, terutama yang
terkait dengan kejujuran, disiplin kerja maupun tanggungjawab terhadap
pekerjaan. Dalam praktik perusahaan banyak orang mengandalkan atau menggunakan
keluarga sebagai karyawan dengan alasan efisiensi biaya produksi, tetapi tanpa
mempertimbangkan keahlian dan karakteristik karyawan tersebut, sehingga sebagai
taruhannya adalah perusahaan sering mengalami kegagalan usaha.
Oleh karena itu keputusan perusahaan dalam
menentukan karyawan yang akan dipekerjakan harus didasarkan pada keahlian
karyawan tersebut dan memiliki tanggungjawab yang tinggi terhadap pekerjaannya.
Selain itu karyawan juga perlu diawasi dalam bekerja baik secara langsung
maupun dengan menggunakan instrument pengawasan yang tidak diketahui oleh
karyawan. Cara ini dianggap lebih strategis karena karyawan tidak merasa curiga
dengan pengawasan kita.
3.
Bentuk
Formal Business Plan
Sebanrnya
tidak ada aturan baku dalam bentuk business
plan, akan tetapi pada umumnya business
plan memuat hal-hal sebagai berikut :
1)
Halaman depan
Di halaman ini dicantumkan nama dan
alamat perusahaan, nama orang yang bertanggungjawab yang bisa dihubungi setiap
saat dilengkapi dengan nomor teleponnya.
2)
Daftar isi
Bagian ini berisi daftar
kegiatan/usaha perusahaan yang harus diisi lengkap dengan nomor halamannya.
3)
Rangkuman eksekutif
Ini sangat penting karena pembaca
ingin melihat secara cepat apa isi dari keseluruhan business plan tersebut. Rangkuman eksekutif merupakan inti dari
perencanaan yang sangat menarik perhatian pembaca.
4)
Penjelasan tentang perusahaan
Di sini diungkapkan strategi
perusahaan dan tim manajemen yang mengelola perusahaan tersebut.
5)
Pemasaran
Di sini diungkapkan pasar yang akan
dituju, berapa besar potensi pasar dan berbagai strategi serta ramalan tentang
target konsumen di masan yang akan dating.
6)
Barang dan jasa yang dihasilkan
Di sini diungkapkan mengenai
kualitas, kuantitas, kegunaan dan keistimewaan barang dan jasa yang ditawarkan.
7)
Usaha meningkatkan penjualan
Di sini dijelaskan tentang berbagai
teknik promosi yang akan digunakan, tenaga penjual yang akan digunakan, atau
perwakilan-perwakilan penjual yang akan diangkat di berbagai daerah.
8)
Permodalan
Di sini diungkapkan rencana permodalan
dan proyeksi permodalan, neraca pendahuluan, aliran kas dan pendapatan
9)
Appendix
Di sini dilampirkan berbagai
keterangan yang diperlukan untuk melengkapi business
plan. Misalnya akte pendirian, SIUP, sertifikat tanah dan sebagainya.
Berikut
ini contoh business plan dari
Hisrich-Petters
4.
|
5.
6.
7.
Contoh
Business Plan untuk Usaha Baru dan
Pengembangan Usaha
|
1 komentar:
mantap gan. mampir ya di blog ane http://denmaceldm.blogspot.com
Reply