BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Pendidikan
merupakan usaha sadar
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki menuju kearah kedewasaan. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan
juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu
dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Pendidikan
adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Dengan pendidikan
akan meninggikan manusia dan merendahkan manusia yang lain, manusia akan
dianggap berharga bila memiliki pendidikan yang berguna bagi sesamanya.
Masa
dari pendidikan sangatlah panjang, banyak orang yang beranggapan bahwa
pendidikan itu berlangsung hanya disekolah saja, tetapi dalam kenyataanya
pendidikan berlangsung seumur hidup melalui pengalaman-pengalaman yang dijalani
dalam kehidupanya. Islam juga menekankan pentingnya pendidikan seumur hidup,
Nabi pernah bersabda : Tuntutlah ilmu dari buain sampai meninggal dunia.
Hal ini menunjukan bahwa pendidikan berlangsung tanpa batas yaitu mulai sejak
lahir sampai kita meninggal dunia.
Pendidikan
sepanjang hayat merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang
hidup dalam dunia transformasi, dan di dalam masyarakat yang saling
mempengaruhi seperti saat zaman globalisasi sekarang ini. Setiap manusia
dituntut untuk menyesuaikan dirinya secara terus menerus dengan situasi baru.
Pendidikan
di sekolah hanya terbatas pada tingkat pendidikan dari sejak kanak-kanak sampai
dewasa, tidak akan memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang
berkembang sangat pesat. Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem
yang fleksibel. Pendidikan harus tetap bergerak dan mengenal inovasi secara
terus menerus.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pendidikan
seumur hidup
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi
itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari
sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik
dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. Pendidikan Seumur Hidup (Long Life Education)
adalah makna yang seharusnya benar-benar terkonsepsikan secara jelas serta
komprehensif dan dibuktikan dalam pengertian, dalam sikap, perilaku dan dalam
penerapan terutama bagi para pendidik di negeri kita.
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan
yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. proses pendidikan seumur hidup
berlangsung secara kontinue, dan tidak terbatas oleh waktu seperti pendidikan
formal, proses belajar seumur hidup tidak hanya dilakukan seorang yang
terpelajar tetapi semua lapisan masyarakat bisa melaksanakanya.
Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan
berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan
oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah “ruang”
yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud. Paradigma belajar seperti ini
harus segera kita rubah. Pengertian belajar bukan hanya berada dalam ruangan
tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal.…
Belajar berarti
memfungsikan hidup, orang yang tidak belajar berarti telah kehilangan hidupnya,
paling tidak telah kehilangan hidupnya sebagai manusia. Karena hidup manusia
itu bukan hanya individu dalam dirinya saja tapi juga interaksi dengan
sesamanya, dengan antar generasi dan kehidupan secara universal.
Dalam Pendidikan
atau Belajar terdapat interaksi antara tantangan (challenge) dari alam
luar diri manusia dan balasan (response) dari daya dalam diri manusia.
Dalam belajar juga terjadi interaksi komunikasi antara manusia dan
berlangsungnya kesinambungan antar generasi serta belajar melestarikan hidup,
mengamankan hidup dan menghindari pengrusakan hidup. Belajar berarti menghargai
hidup kita
B. Pendidikan
non-formal
Pengertian pendidikan
nonformal adalah jalur pendidikan yang didapat tidak secara
formal melalui sekolah maupun perguruan tinggi, namun tetap memiliki struktur
dan berjenjang. Pendidikan nonformal merupakan jalur pendidikan yang bertujuan
sebagai pengganti, penambah, serta pelengkap pendidikan formal yang
diselenggarakan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah pusat atau
daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
C.
Implikasi pendidikan seumur hidup
terhadap pendidikan non-formal
Pendidikan seumur hidup
dimaksudkan sebagai pendidikan manusia seutuhnya. Implikasi yaitu akibat
langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Dengan demikian, implikasi dari
pendidikan seumur hidup maksudnya adalah sesuatu yang merupakan tindak lanjut
atau follow up dari suatu kebijakan atau keputusan tentang pelaksanaan
pendidikan seumur hidup.
Penerapan azas pendidikan seumur
hidup pada isi program pendidikan dan sasaran pendidikan di masyarakat
mengandung kemungkinan yang luas. Implikasi pendidikan seumur hidup pada program
pendidikan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu:
Ø
Pendidikan baca tulis fungsional
Program ini tidak saja penting bagi pendidikan
seumur hidup dikarenakan relefansinya yang ada pada Negara-negara berkembang
dengan sebab masih banyaknya penduduk yang buta huruf, mereka lebih senang
menonton TV, mendengarkan Radio, Mengakses internet dari pada membaca. Meskipun
cukup sulit untuk membuktikan peranan melek huruf fungsional terhadap
pembangunan sosial ekonomi masyarakat, namun pengaruh IPTEK terhadap kehidupan
masyarakat misalnya petani, justru disebabkan oleh karena
pengetahuan-pengetahuan baru pada mereka. Pengetahuan baru ini dapat diperoleh
melalui bahan bacaan utamanya. Oleh sebab itu, realisasi baca tulis
fungsional, minimal memuat dua hal, yaitu:
- Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung (3M) yang fungsional bagi anak didik.
- Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya.
Ø
Pendidikan vokasional
Pendidikan vokasional adalah sebagai program
pendidikan diluar sekolah bagi anak diluar batas usia sekolah, ataupun sebagai
pendidikan formal dan non formal, sebab itu program pendidikan yang bersifat
remedial agar para lulusan sekolah tersebut menjadi tenaga yang produktif
menjadi sangat penting. Namun yang lebih penting ialah bahwa pendidikan
vokasional ini tidak boleh dipandang sekali jadi lantas selesai.dengan terus
berkembang dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi serta makin meluasnya
industrialisasi, menuntut pendidikan vokasiaonal itu tetap dilaksanakn secara
kontinue.
Ø
Pendidikan professional
Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup,dalam
kiat-kiat profesi telah tercipta Built in Mechanism yang memungkinkan golongan
profesional terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan menyangkut
metodologi, perlengkapan, terminologi dan sikap profesionalnya. Sebab
bagaimanapun apa yang berlaku bagi pekerja dan buruh, berlaku pula bagi
professional, bahkan tantangan buat mereka lebih besar.
Ø
Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
Diakui bahwa diera globalisasi dan informasi yang
ditandai dengan pesatnya perkembangan IPTEK, telah mempengaruhi berbagai
dimensi kehidupan masyarakat, dengan cara masak yang serba menggunakan mekanik,
sampai dengan cara menerobos angkasa luar. Kenyataan ini tentu saja
konsekuensinya menurut pendidikan yang berlangsung secara kontinue (lifelong
education).
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai
golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan juga
merupakan konsekuensi penting dari azas pendidikan seumur hidup.
Ø
Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
Disamping tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), dalam kondisi sekarang dimana pola pikir masyarakat. Yang semakin
maju dan kritis, baik rakyat biasa, maupun pemimpin pemerintahan di Negara yang
demokratis, diperlukan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi
setiap warga Negara. Pendidikan seumur hidup yang bersifat kontinue dalam
koteks ini merupakan konsekuensinya.
Ø
Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang
Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang
perlu diberikan secara konstruktif sebagai bagian konsep long life education.
Dengan cara ini waktu senggang dapat dimanfaatkan berbasis budaya yang baik
sehingga pendidikan seumur hidup dapat berjalan menyenangkan.
Selain itu, juga dapat diwujudkan dengan cara
sebagai berikut:
1.
Belajar
Mengetahui (Learning to Know)
Memadukan antara kesempatan untuk memperoleh
pengetahuan umum yang cukup luas dengan kesempatan untuk bekerja pada sejumlah
subjek yang lebih kecil secara mendalam.
2.
Belajar
Berbuat (Learning to Do)
Memberi kesempatan kepada pebelajar untuk tidak
hanya memperoleh ketrampilan kerja, tetapi juga memperoleh kompetensi untuk
menghadapi pelbagai situasi serta kemampuan bekerja dalam tim, berkomunikasi
serta menangani dan menyelesaikan masalah atau perselisihan.
3.
Belajar
Hidup Bersama (Learning to Live Together)
Mengembangkan pengertian atas diri orang lain
dengan cara mengenali diri sendiri serta menghargai ke-saling tergantung-an,
melaksanakan proyek bersama dan belajar mengatasi konflik dengan semangat nilai
pluralitas, saling mengerti dan perdamaian.
4.
Belajar
Menjadi Seseorang (Learning to Be)
Mengembangkan kepribadian dan kemampuan untuk
bertindak secara mandiri, kritis, penuh pertimbangan serta bertanggungjawab.
BABIII
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem
konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa
kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia.
proses pendidikan seumur hidup berlangsung secara kontinue, dan tidak terbatas
oleh waktu seperti pendidikan formal, proses belajar seumur hidup tidak hanya
dilakukan seorang yang terpelajar tetapi semua lapisan masyarakat bisa
melaksanakanya.
Implikasi pendidikan
seumur hidup antara lain sebagai berikut:
A. Pendidikan baca tulis fungsional
B. Pendidikan vokasional
C. Pendidikan professional
D. Pendidikan ke arah perubahan dan
pembangunan
E. Pendidikan kewarganegaraan dan
kedewasaan politik
F. Pendidikan kultural dan pengisian
waktu senggang
DAFTAR PUSTAKA
Minyun, “Implikasi Pendidikan Seumur Hidup”. 19/10/2012.
Tersedia online di http://minyunn.blog.uns.ac.id/2012/10/19/108/ diakses tanggal 25/11/2016.
Ahmad mauliadi, “Pengertian Pendidikan Seumur Hidup”.
04/2016. Tersedia online di http://www.kanalinfo.web.id/2016/04/pengertian-pendidikan-formal-nonformal.html di akses tanggal 25/11/2016.
Wahyuni Husain, “Pendidikan Seumur Hidup Dan Berbagai
Implikasinya”. 12/2014. Tersedia online di http://lathifatulwahyuni.blogspot.co.id/2014/12/pendidikan-seumur-hidup-dan-berbagai.html
. diakses tanggal 11/25/2016.
This post have 0 komentar