MODUL.1
HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN
A.
Pokok
Bahasan
Hakekat
Kewirausahaan
B.
Sub
Pokok Bahasan
1.
Menumbuhkan Minat Berwirausaha
2.
Kebutuhan Akan Berwirausaha
3.
Dorongan Merintis Wirausaha
4.
Berapa Faktor Kritis untuk Memulai Usaha
Baru
5.
Model Proses Kewirausahaan
C. Tujuan
1.
Mahsiswa diharapkan dapat memiliki minat
untuk berwirausaha
2.
Mahasiswa diharapkan akan sadar akan
pentingnya dan merasa butuh untuk berwirausaha
3.
Mahasiswa diharapkan mau memulai
merintis kegiatan wirausaha
4.
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui
dan memahami faktor-faktor kritis untuk memulai usaha baru
5.
Mahasiswa diharapkan dapat memahami
model proses kewirausahaan.
D. Metode
1.
Penugasan Baca
2.
Ceramah dan Tanya jawab
3.
Diskusi kelompok dan pleno
4.
Penguatan materi oleh dosen
E. Media dan Bahan
1.
Makalah tentang modul dan materi
2.
Buku-buku/referensi yang terkait dengan
modul ini
3.
Laptop, Infokus LCD
4.
White board dan marker
5.
Kertas tulis dan balpoin
F. Waktu Pembahasan : 100 menit
1.
Tugas baca :
20 menit
2.
Ceramah dan Tanya jawab :
30menit
3.
Diskusi kelompok : 20
menit
4.
Diskusi pleno : 20 menit
5.
Evaluasi :
10 menit
G. Proses Pembahasan
1.
Dosen menjelaskan tentang penggunaan
modul dan proses belajar mengajar
2.
Dosen menjelaskan tentang:
a.
Modul dan tujuan modul
b.
Judul pokok bahasan
c.
Judul sub pokok bahasan
d.
Metode dan media pembahasan
e.
Waktu dan alokasi waktu
f.
Proses belajar mengajar
3.
Dosen memberikan tugas kepada mahasiswa
untuk membaca makalah tentang menumbuhkan minat berwirausaha, kebutuhan akan
berwirausaha, dorongan merintis wirausaha, berapa faktor kritis untuk memulai
usaha baru, model proses kewirausahaan, menilai peluang membuka usaha baru
4.
Dosen menjawab pertanyaan-pertanyaan
penjelasan dari mahasiswa, dan memberikan ceramah dan penekanan-penekanan pada
pokok-pokok bahasan.
5.
Dosen memberikan pengantar tentang
diskusi kelompok
6.
Diskusi kelompok
Mahasiswa
dibagi dalam 5 kelompok, masing-masing membahas satu sub pokok bahasan yang
berbeda, secara diundi. Kelompok ditugasi untuk memilih ketua dan sekretaris,
membahas sub pokok bahasan masing-masing, membuat catatan hasil diskusi sebagai
bahan laporan dalam diskusi pleno.
7.
Diskusi pleno
·
Dosen menugaskan juru bicara
masing-masing kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompoknya.
·
Para peserta diskusi menyampaikan
komentarnya.
·
Dosen memberikan komentarnya dan
merangkum hasil diskusi.
H.
Materi
Pembahasan
1.
Menumbuhkan
Minat Berwirausaha
Semakin
maju suatu Negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak pula orang yang
menganggur, maka semakin dirasakan juga pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan
akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka
lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak
akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan
anggaran belanja, personalia, dan pengawasan
Oleh
karena itu, wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun
dalam mutu wirausaha itu sendiri. Sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa
jumlah wirausahawan masih sangat sedikit dan mutunya belum bisa dikatkan hebat,
sehingga persoalan pembangunan wirausaha Indonesia merupakan persoalan mendesak
bagi suksesnya pembangunan. Jika kita perhatikan manfaat adanya wirausaha
banyak sekali. Lebih rinci manfaatnya antara lain:
Ø Menambah
daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
Ø Sebagai
generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemelihraan
lingkungan, dan sebagainya.
Ø Menjadi
contoh bagi anggota masyarakat lain. Sebagai pribadi unggul yang patut
dicontoh, diteladani, karena seorang wirausahawan itu adalah orang terpuji,
jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain.
Ø Selalu
menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga dan
membangun lingkungan.
Ø Berusaha
memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan
kemampuannya.
Ø Berusaha
mendidik kariawannya menjadi orang mandiri, jujur, disiplin, tekun dalam
menghadapi pekerjaannya.
Ø Memberi
contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan
perintah-perintah agama, dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ø Hidup
secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
Ø Memelihara
keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan lingkungan.
Melihat
banyaknya manfaat wirausaha di atas, maka ada dua darmabakti wirausaha terhadap pembangunan bangsa, yaitu:
Ø Sebagai
pengusaha, memberikan darma baktinya melancarkan proses produksi, distribusi,
dan konsumsi. Wirausaha mengatasi kesulitan lapangan kerja, meningkatkan
pendapatan masyarakat.
Ø Sebagai
pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional,
mengurangi ketergantungan pada bangsa asing.
Meskipun
demikian besar darma bakti yang dapat disumbangkn oleh wirausaha terhadap
pembangunan bangsa, namun masih saja orang kurang berminat menekuni profesi
tersebut. Penyebab dari kurangnya minat ini mempunyai latar belakang pandangan
negative dalam masyarakat terhadap profesi wirausaha. Wirausaha ini kegiatannya
banyak bergerk dalam bidang bisnis, termasuk dalam bidang perdagangan.
Banyak
factor psikologis yang membentuk sikap negative masyarakat, sehingga mereka
kurang berminat terhadap profesi wirausaha antara lain sifat agresif,
ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak
stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah, dan sebagainya. Landasan psikologis
inilah yang membuat rakyat Indonesia tidak termotifasi untuk terjun ke dunia
bisnis.
Rakyat
Indonesia yang sebagian besar beragama Islam lupa, tidak banyak mengetahui akan
ajaran Islam tentang pekerjaan di bidang bisnis. Rasulullah Saw. pernah ditanya
oleh para sahabat, pekerjaan apakah yang
paling baik ya Rasulullah? Rasulullah menjawab, Seseorang yang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli
yang bersih (H.R.Al-bazzar). Jual
beli itu berarti sebagian dari kegiatan bisnis. Dalam hadits lain Rasulullah
Saw. Bersabda, Pedagang yang jujur lagi terpercaya adalah bersama-sama para
Nabi, orang Shadiqiin, dan para syuhada. (HR.Tirmidzi dan Hakim)
Keuntungan dan kelemahan menjadi
wirausaha
Keuntungan
menjadi wirausaha adalah:
Ø Terbuka
peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri.
Ø Terbuka
peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh.
Ø Terbuka
peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal.
Ø Terbuka
peluang untuk membantu masyrakat dengan usaha-usaha kongkrit
Ø Terbuka
kesempatan untuk menjadi bos.
Kelemahannya menjadi wirausaha
adalah:
Ø Memperoleh
pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. Jika resiko ini telah
diantisipasi secara baik, maka wirausaha telah menggeser resiko tersebut.
Ø Bekerja
keras dan waktu/jam kerjanya panjang.
Ø Kualitas
kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat.
Ø Tanggung
jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus di buat walaupun kurang
menguasai permasalahan yang dihadapinya.
2.
Kebutuhan
Akan Berwirausaha
Suatu
pernyataan yang bersumber dari PBB menyatakan bahwa suatu Negara akan mampu
membangun apabila memiliki wirausahawan sebanyak 2% dari jumlah penduduknya.
Jadi jika Negara kita berpenduduk 200 juta jiwa, maka wirausahawan harus lebih
kurang sebanyak 4 juta orang. Katakanlah jika kita hitung semua wirausahawan
Indonesia mulai dari pedagang kecil sampai pada perusahaan besar ada sebanyak 3
juta, tentu bagian terbesarnya adalah kelompok kecil-kecil yang belum terjamin
mutunya dan belum terjamin kelangsungan hidupnya (kontinuitasnya)
Wirausahawan
adalah seorang inivator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat
peluang-peluang, mempunyai semangat, kemampuan dan pikran untuk menaklukkan
cara berfikir lamban dan malas.
Seorang
wirausahawan mempunyai peran untuk mencari kombinasi-kombinasi baru, yang
merupakan gabungan dari 5 hal, yaitu:
Ø Pengenalan
barang dan jasa baru
Ø Metode
produksi baru
Ø Sumber
bahan mentah baru
Ø Pasar-pasar
baru
Ø Organisasi
industri baru
Keberhasilan
pembangunan yang dicapai oleh Negara Jepang ternyata disponsori oleh
wirausahawan yang telah berjumlah 2 % tingkat sedang, berwirausaha kecil
sebanyak 20 % dari jumlah penduduknya. Inilah kunci keberhasilan pembangunan
Negara Jepang.(Heidjrachman Ranu P.,1982:12).
Jika
Negara kita harus menyediakan 3 juta wirausahawan besar dan sedang, maka kita
masih harus mencetak 30 juta wirausahawan kecil. Ini adalah suatu peluang besar
yang menantang generasi muda untuk berkreasi, mengadu keterampilan membina para
wirausahawan dalam rangka turut berpartisipasi membangun Negara.
3.
Dorongan
Merintis Wirausahan
Di
Amerika ada budaya keinginan seseorang untuk menjadi bos sendiri, memiliki
peluang individual, menjadi sukses dan menghimpun kekayaan, ini semua merupakan
aspek yang utama dalam mendorong berdirinya kegiatan kewirausahawan.
Di
Negara lain mungkin motivasi mendirikan bisnis bukan mencari uang yang utama
akan tetapi ada motif-motif lain di balik itu. Ada pula motivasi menjadi
wirausaha di dorong oleh lingkungan yang banyak dijumpai berbagai macam
perusahaan.
Dalam
aspek lain keberanian membentuk kewirausahaan didorong oleh guru sekolah,
sekolah yang memberikan mata pelajaran kewirausahaan yang peraktis dan menarik
dapat membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha, seperti yang terjadi pada
alumni MIT, Hardvard University dan beberapa perguruan tinggi lainnya.
Dorongan
membentuk wirausaha juga datang dari teman sepergaulan, lingkungan family,
sahabat dimana mereka dapat berdiskusi tentang ide wirausaha masalah yang
dihadapi dan cara-cara mengatasi masalahnya.
Pendidikan
formal dan pengalaman bisnis kecil-kecilan yang dimiliki oleh seseorang dapat
menjadi potensi utama untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Oleh sebab itu
dikatakan entrepreneur are not born-they develop. (Hisrich Peters,1995)
4.
Berapa
Faktor Kritis untuk Memulai Usaha Baru
Ada
beberapa factor kritis yang berperan dalam membuka usaha baru yaitu:
Ø Personal,
menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang.
Ø Sociological,
menyangkut masalah hubungan dengan famiy.
Ø Environmental,
menyangkut hubungan dengan lingkungan (Bygrave,1994:3)
Apabila
seseorang mempunyai ide untuk membuka suatu usaha baru, maka dia akan mencari
factor-faktor lain yang dapat mendorongnya. Dorongan-dorongan ini tergantung
pada beberapa factor antara lain factor family, teman, pengalaman, keadaan
ekonomi, keadaan lapangan kerja dan sumber daya yang tersedia.
Factor
sosial yang berpengaruh terhadap minat memulai bisnis ini adalah masalah
tanggung jawab terhadap keluarga. Disamping ini ada juga factor sosil yang
berpengaruh yaitu pertimbangan antara pengalaman dengan spirit, energy dan rasa
optimis. Biasanya orang-orang muda lebih optimis, energik, dibandingkan dengan
orang-orang yang sudah berumur. Oleh sebab itu, pembukaan usaha sebaiknya
dilakukan pada saat seseorang memiliki rasa optimis dan sudah dipertimbangkan
secara matang.
5.
Model
Proses Kewirausahaan
Model
proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan ini digambarkan oleh Bygrave
menjadi urutan langkah-langkah berikut:
a.
Proses
Inovasi (innovation)
Beberapa
factor personal yang mendorong inovasi adalah keinginan berprestasi, adanya
sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, factor pendidikan dan factor
pengalaman. Adanya inovasi dari dalam diri seseorang akan memicu kea rah
memulai usaha.
Sedangkan
factor-faktor environment mendorong
inovasi adalah: adanya peluang, pengalaman dan kreativitas. Tidak diragukan
lagi pengalaman adalah guru yang berharga yang bisa memicu perintisan sebuah
usaha apalagi ditunjang oleh adanya peluang dan kreativitas.
b.
Proses
Pemicu (Triggering Event)
Beberapa
factor personal yang mendorong Tringgering Event artinya yang memicu atau
memaksa seseorang untuk terjun ke dunia bisnis adalah:
Ø Adanya
ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang
Ø Adanya
pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak ada pekerjaan lain.
Ø Dorongan
karena factor usia.
Ø Keberanian
menanggung resiko.
Ø Komitmen
atau minat yang tinggi terhadap bisnis
Faktor-faktor
Environment yang mendorong menjadi pemicu bisnis adalah:
Ø Adanya
persaingan dalam dunia kehidupan
Ø Adanya
sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan, misalnya memiliki tabungan, modal,
warisan, memiliki bangunan yang lokasi strategis dan sebagainya.
Ø Mengikuti
pelatihan-pelatihan atau incubator bisnis
Ø Kebijaksanaan
pemerintah, misalnya adanya kemudahan-kemudahan dalam lokasi membuka usaha atau
fasilitas kredit dan bimbingan usaha yang dilakukan oleh Depnaker.
Sedangkan
factor Sociological yang menjadi pemicu serta pelaksanaan bisnis adalah:
Ø Adanya
hubungan-hubungan atau relasi-relasi dengan orang lain
Ø Adanya
tim yang dapat diajak kerjasama dalam berusaha
Ø Adanya
bantuan family dan berbagai kemudahan
Ø Adanya
pengalaman-pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya
c.
Proses
Pelaksanaan (Implementation)
Beberapa
factor personal yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis adalah sebagai
berikut:
Ø Adanya
seorang wirausaha yang sudah siap mental secara total.
Ø Adanya
manajer pelaksanaan sebagai tangan kanan, sebagai pembantu utama.
Ø Adanya
komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
Ø Adanya
visi, pandangan yang jauh ke depan guna mencapai keberhasilan.
d.
Proses
Pertumbuhan (Growth)
Proses
pertumbuhan ini di dorong oleh factor organisasi antara lain:
Ø Adanya
tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua rencana dan pelaksanaan
operasional berjalan produktif.
Ø Adanya
strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak.
Ø Adanya
struktur dan budaya organisasi yang sudah membudaya.
Ø Adanya
produk yang dibanggakan, atau keistimewaan yang dimiliki misalnya kualitas
makanan, lokasi usaha, manajemen, personalia dan sebagainya.
Sedangkan factor Environment yang
mendorong implementasi dan pertumbuhan bisnis adalah sebagai berikut:
Ø Adanya
unsur persaingan yang cukup menguntungkan. Dunia persaingan saat ini sangat
tajam.
Ø Adanya
konsumen dan pemasok barang yang kontinu.
Ø Adanya
bantuan dari pihak investor bank yang memberikan fasilitas keuangan.
Ø Adanya
sumber-sumber yang tersedia, yang masih bisa dimanfaatkan.
Ø Adanya
kebijaksanaan pemerintah yang menunjang berupa peraturan bidang ekonomi yang
menguntungkan.
Melihat
uraian di atas muncul pertanyaan apakah sebenarnya yang paling mendorong
seseorang untuk memasuki karier wirausaha? ……jawabannya menyangkut dua hal
yaitu:
Ø Personal attributes
Ø Personal environment
This post have 0 komentar