-->

Wednesday 29 June 2016

author photo


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan selalu melibatkan kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologi merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Sementara itu keberhasilan pendidik dalam melaksanakan berbagai peranannya akan dipengaruhi oleh pemahamannya tentang seluk beluk landasan pendidikan termasuk landasan psikologis dalam pendidikan.
Perbedaan individual terjadi karena adanya perbedaan berbagai aspek kejiwaan antar peserta didik, bukan hanya yang berkaitan dengan kecerdasan dan bakat tetapi juga perbedaan pengalaman dan tingkat perkembangan, perbedaan aspirasi dan cita-cita bahkan perbedaan kepribadian secara keseluruhan. Oleh sebab itu, pendidik perlu memahami perkembangan individu peserta didiknya baik itu prinsip perkembangannya maupun arah perkembangannya. Sehingga, psikologi dibutuhkan di berbagai ilmu pengetahuan untuk mengerti dan memahami kejiwaan seseorang.

B. Pokok pembahasan
1.       Pengertian landasan psikiologis
2.       Tujuan dan kegunaan landasan pisikologis
3.       Ruang lingkup psikologis
4.       Landassn psikologis pendidikan
5.       Tujuan mempelajari landasan psikologis dalam proses pendidikan
6.       Rruang lingkup landasan psikologis proses pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian landasan psikilogi
Secara harfiah pisikologi dapat diartikan sebagai ilmu jiwa. Psikologis berasal dari bahasa Yunani , psyche yang berarti jiwa , roh , atau sukma , sedangkan logy atau logos ilmu atau pengetahuan . Jadi pisikologis di artikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Di indonesia dulu pernah digunakan nama ilmu jiwa yang diartikan sebagai suatu setudi yang diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa. Dalam defenisi ini yang di pelajari jelas bukan hanya gejala-gejalanya.
Landasan pisikologis merupakakan dasar-dasar pemahaman dan pengkajian sesuatu dari sudut karakteristik dan prilaku manusia , khususnya manusia sebagai individu. Dasar-dasar pemahaman dan pengkajian tersebut diambil dari suatu cabang psikologi yaitu : fisiologi , sosiologi , antropologi dan sejarah.
Disamping keempat cabang ilmu di atas psikologi juga mempelajari manusia , tetapi bukan hanya aspek fisik seperti fisiologi atau cara kehidupan berkelompoknya seperti yang di pelajari oleh sosiologi dan antropologi , tetapi perilaku atau kegiatanya sebagai individu.
Dewasa ini para ahli umumnya sepakat bahwa psikologi tidak diartikan lagi sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari jiwa atau mempelajari gejala-gejala jiwa, tetapi ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan kegiatan individu.

2. Tujuan dan kegunaan mempelajari fsikologi
Manusia adalah makhluk yang berperan sebagai subjek dalam kehidupan ini . Dialah yang dibekali kemampuan dan kemauan untuk melihat , mempelajari, memehamai, dan mengubah lingkungannya.
Secara fisik manusia mugkin ada beberapa kaidah dan ketentuan yang berlaku umum , sama untuk setiap orang, tetapi secara fisik atau rohaniah lain . Dalam fisikologi sering dikatakan bahwa tidak ada dua individu yang tepat sama . Sepintas secara umum kita melihat banyak persamaan antara manusia satu dengan lainnya, tetapi apabila diteliti lebih mendalam dan lebih rinci, yang ada hanyalah sejumlah perbedaan . Perbedaan-perbedaan ini menyangkut keragaman karakteristik atau ciri-ciri , kemampuan , kemauan serta perilaku.keragaman kegiatan atau perilaku individu tersebut dilatar belakangi oleh jumlah dan kualitas potensi atau atau kemampuan yang dimilikinya jauh berbeda.
Manusia juga merupakan makhluk yang memiliki keperibadian yang unik dan subjektif sifatnya. Karena sifat-sifat itulah maka manusia bersifat misterius dan sukar dipahami. Seringkali kita sukar menentukan atau memperkirakan respon apa yang akan diperlihatkan seorang individu apabila kita memberikan perlakuan tertentu terhadap seseorang.
Perilaku individu selalu memiliki latar belakang yang tertentu  atau berbeda-beda. Orang-orang yang dalam pekerjaanya lebih banyak berhadapan dengan benda ,hewan atau tumbuhan . Tidak atau bahkan sedikit sekali membutuhkan pengetahuan tentang fsikologi, tetapi sebaliknya orang-orang yang banyak menghadapi manusia mereka sangat membutuhkan pengetahuan tentang psikologi , agar seseorang bisa memberikan pelayanan , perilaku atau tindakan yang tepat terhadap orang lain, terlebih dahulu ia perlu berusaha memahami segala karakteristik, sifat, sikap , kemampuan serta hal-hal yang melatar belakangi perilaku orang yang di hadapinya. Hanya dengan pemahaman yang mendalam dan meluas seseorang dapat memilih tindakan yang tepat terhadap orang lain.
Dari uraian diatas apabila dirangkum , maka ada dua tujuan utama dari studi tentang psikologi :
1. Agar seseorang mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang individu , baik dirinya sendiri , maupun orang lain.
2. Agar seseorang dapat bertindak ataupun memberikan perlakun yang lebih bijaksana
Tindakan yang bijaksana menyangkut cara atau metode yang tepat menyangkut individu yang tepat , pada saat dalam keadaan situasi yang tepat. Seseorang yang telah mempelajari psikologi diharapkan dapat mengerti dirinya dan mengerti orang lain serta dapat memberi perlakuan yang bijaksana terhadap orang lain.

3. Ruang lingkup psikologi
Secara garis besar dibedakan tiga katagori ruang lingkup psikologi yaitu:
1.  Psikologi umum
2. Psikologi khusus
3. Psikologi terapan

A). Psikologi umum
sering disebut juga sebagai pengantar psikologi merupakan studi tentang perilaku atau kegiatan individu secara umum. Studi ini mempelajari tentang konsep umum kegiatan atau perilaku individu, apa, mengapa dan bagaimana individu melakukan kegiatan.
Masalah mengenai apa , mencakup mengenai jenis-jenis kegiatan atau perilaku yang dilakukan oleh individu, apa yang menjadi sasaran atau tujuan dari kegiatan tersebut. Contohnya belajar, berfikir memecahkan masalah dll.
Masalah mengapa menjelaskan masalah faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan atau perbuatan individu, baik faktor yang berasal dari dalam maupun dari luar individu tersebut.
Mengenai bagaimana individu melakukan kegiatan diuraiak bentuk-bentuk intraksi individu dengan lingkungannya. Intraksi secara individual maupun secara kelompok.


B). Psikologi khusus ini mempelajari perilaku aau kegiaan individu secara khusus, baik kekhususan karena ahap perkembangannya, posisinya, aspek yang mendapatkan sorotan utamanya atau karena kondisinya. Dalam katagori ini kita mengenal beberapa psikologi yaitu :
1. Psikologi perkembangan
2. Psikologi pria dan wanita
3. Psikologi keperibadian
4. Psikologi diferensial
5. Psikologi binatang
C). Psikologi terapan penerapan atau penggunaan pengetahuan, prinsip-prinsip, kaidah-kaidah, pendekatan, metode dan teknik-teknik psikologis untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah pada bidang lain.

4. Landasan psikologis pendidikan
Pendidikan berintikan intraksi antara pendidik dan peserta didik yang berlangsung dalam situasi pendidikan. Sesungguhnya siuasi pendidikan itu tidak hanya berlangsung disekolah, tetapi juga di luar sekolah , yaiu di rumah , di lingkungan kerja dan masyarakat, sebab pada lingkungan-lingkungan tersebut juga terjadi intraksi pendidikan.
Sebagai individu membutuhkan pengetahuan tentang psikologi , tetapi sebagai pendidik mereka membutuhkan pengetahuan tentang psikologi dalam intraksi pendidikan. Intraksi pendidikan merupakan suatu intraksi yang sanga kompleks dan unik berintikan intraksi antar individu tetapi berlangsung dalam konteks yang bersifat paedagogis.
Situasi yang menjadi fokus utama pengkajian landasan psikologis proses pendidikan , berintikan intraksi antara pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa) unuk meningkatkan kemampuan peserta didik. Dengan bantuan sarana dan fasilitas tertentu yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.


5.Tujuan mempelajari landasan psikologis dalam proses pendidikan
Inti dari situasi pendidikan adalah intraksi antara guru dengan siswa. Guru adalah seorang dewasa yang telah mempersiapkan diri dan menjalankan tugas sebagai pendidik, pembimbing, pengajar dan pelatih siswa. Siswa adalah anak atau remaja yang sedang belajar, sedang mengikuti dan menyesuaikan diri dengan segala aktivitas dan tuntunan yang di buat oleh guru,
Dalam intralsi pendidikan, guru memberikan sejumlah bahan ajaran atau latihan melalui penggunaan metode tertentu dan dengan dukungan buku sumber atau alat-alat bantu pelajaran tertentu.
Ada tiga macam lingkungan pendidikan yaitu lingkungan rumah yang sering disebut lingkungan pertama , lingkungan sekolah atau sering disebut lingkungan kedua , dan lingkungan masyarakat atau lingkungan ketiga. Intraksi pendidikan yang berlangsung disekolah telah direncanakan dengan sistematis dan teliti dalam suatu kurikulum. Karen adanya perencanaan yang demikian itulah maka inraksi pendidikan sekolah disebut juga pendidikan formal. Intraksi pendidikan di rumah dan di masyarakat disebut pendidikan informal dan pendidikan non formal. Guru sebagai pengajar formal atau persekolahan tidak hanya di tuntut memahami perkembangan dan kemampuan siswa, tetapi dituntut memahami seluruh situasi pendidikan.
Situasi merupakan intraksi antara guru dengan siswa dalam upaya guru membantu perkembangan siswa mencapai tujuan-tujuan tertentu, dengan berpedoman kepada kurikulum , dal berlangsung dalam lingkungan tertentu.
Tujuan utama dari mempelajari landasan psikologi dalam proses pendidikan yaitu :
1. Agar guru atau pendidik mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang situasi pendidikan.
2. Agar guru atau pendidik mampu menyiapkan dan melaksanakan pengajaran atau bimbingan terhadap siswa dengan lebih baik.


6. Ruang lingkup landasan psikologis dalam proses pendidikan
Landasan psikologis proses pendidikan mempelajari situasi pendidikan dengan fokus utama intraksi pendidikan, yaitu intraksi antara siswa dengan guru, yang berlangsung dalam suatu lingkungan. Siswa menduduki tempat yang paling utama dalam intraksi ini . Seluruh kegiatan intraksi pendidikan di ciptakan bagi kepentingan siswa , yaitu membantu pengembangan semua potensi dan kecakapan yang di milikinya. Sehubungan dengan hal itu , maka hal-hal yang berkenan dengan perkembangan , potensi dan kecakapan, dinamika perilaku serta kegiatan siswa terutama perilaku belajar menjadi kajian utama dalam landasan psikologis proses pendidikan.
Guru sebagai orang pertama yang terlibat langsung dalam intraksi pendidikan dengan siswa , menduduki tempat selanjutnya dalam intraksi ini . Berbagai bentuk aktivitas mendidik , mengajar , melatih dan membimbing yang di lakukan guru , tuntunan kemampuan profesional serta latar belakang sosial peribadi dari guru menjadi bahan studi selanjutnya dalam landasan psikologis pendidikan. Ketiga lingkungan pendidikan , yaitu sekolah yang terlibat langsung dalam intraksi pendidikan , keluarga yang mempunyai pengaruh penting terhadap perkembangan siswa, dan masyarakat yang walaupun idak terlibat secara langsung dalam intraksi belajar mengajar di sekolah tetapi mempunyai peran yang cukup besar juga menjadi bahan kajian yang cukup penting dalam landasan psikologis dalam proses pendidikan.






BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia menjadi subjek dan objek studi . Sebagai subjek dialah yang mencoba mempelajari dan mengerti apa yang ada di dalam lingkungannya. Banyak ilmuan yang menjadikan manusia sebagai objek studi seperti fisiologi, sosiologi, antropologi, sejarah dan psikologis.
Psikologi memiliki cabang-cabang yang cukup luas. Psikologi umum mengkaji perilaku individu secara umum, disamping psikologi umum ada juga psikologi khusus yang secara khusus mempelajari perilaku dan karakteristik anak , remaja , orang dewasa , lanjut usia, pria dan wanita. Psikologi juga telah diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan, selain bidang pendidikan, juga bidang industri, perusahaan, keperawatan, keagamaan, hukum sampai dengan strategi perang.
Dalam bidang pendidikan, psikologi di butuhkan untuk lebih memahami situasi pendidikan, intraksi guru dengan siswa , kemampuan, perkembangan, karakteristik, dan faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku siswa dan perilaku guru , proses belajar mengajar , bimbingan dan evaluasi. Dengan pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang landasan-landasan psikologis, guru-guru para pendidik lainnya diharapkan mampu menciptakan intraksi pendidikan , perlakuan mendidik yang lebih efektif dan efisien.
B. Saran
Dengan mempelajari landasan psikologi proses pendidikan terutama para guru atau pengajar pada khususnya dapat lebih memahami peserta didik baik dari segi karakter , kemampuan berfikir , serta kemampuan bercicara perlu dipertimbagkan sebelum memberikan tindakan yang keras terhadap siswa. Para orang tua , masyarakat pada umumnya dapat memahami anak-anak yang kemampuan berfikirnya terbatas dan kemampuan fisiknya masih kurang supaya mendidik anak di keluarga lebih efektif supaya tidak hanya bekerja dan bekerja.




DAFTAR PUSTAKA

Sukmadinata, Nana syaodih. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
your advertise here

This post have 0 komentar

Next article Next Post
Previous article Previous Post