BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pendidikan selalu melibatkan kejiwaan
manusia, sehingga landasan psikologi merupakan salah satu landasan yang penting
dalam bidang pendidikan. Sementara itu keberhasilan pendidik dalam melaksanakan
berbagai peranannya akan dipengaruhi oleh pemahamannya tentang seluk beluk
landasan pendidikan termasuk landasan psikologis dalam pendidikan.
Perbedaan individual terjadi karena adanya
perbedaan berbagai aspek kejiwaan antar peserta didik, bukan hanya yang
berkaitan dengan kecerdasan dan bakat tetapi juga perbedaan pengalaman dan
tingkat perkembangan, perbedaan aspirasi dan cita-cita bahkan perbedaan
kepribadian secara keseluruhan. Oleh sebab itu, pendidik perlu memahami
perkembangan individu peserta didiknya baik itu prinsip perkembangannya maupun
arah perkembangannya. Sehingga, psikologi dibutuhkan di berbagai ilmu
pengetahuan untuk mengerti dan memahami kejiwaan seseorang.
B.
Pokok pembahasan
1.
Pengertian landasan psikiologis
2.
Tujuan dan kegunaan landasan pisikologis
3.
Ruang lingkup psikologis
4.
Landassn psikologis pendidikan
5.
Tujuan mempelajari landasan psikologis dalam proses pendidikan
6.
Rruang lingkup landasan psikologis proses pendidikan
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian landasan psikilogi
Secara harfiah pisikologi dapat diartikan sebagai
ilmu jiwa. Psikologis berasal dari bahasa Yunani , psyche yang berarti jiwa ,
roh , atau sukma , sedangkan logy atau logos ilmu atau pengetahuan . Jadi
pisikologis di artikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Di indonesia
dulu pernah digunakan nama ilmu jiwa yang diartikan sebagai suatu setudi yang
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa. Dalam
defenisi ini yang di pelajari jelas bukan hanya gejala-gejalanya.
Landasan pisikologis merupakakan dasar-dasar
pemahaman dan pengkajian sesuatu dari sudut karakteristik dan prilaku manusia ,
khususnya manusia sebagai individu. Dasar-dasar pemahaman dan pengkajian
tersebut diambil dari suatu cabang psikologi yaitu : fisiologi , sosiologi ,
antropologi dan sejarah.
Disamping keempat cabang ilmu di atas psikologi juga
mempelajari manusia , tetapi bukan hanya aspek fisik seperti fisiologi atau
cara kehidupan berkelompoknya seperti yang di pelajari oleh sosiologi dan
antropologi , tetapi perilaku atau kegiatanya sebagai individu.
Dewasa ini para ahli umumnya sepakat bahwa psikologi
tidak diartikan lagi sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari jiwa atau
mempelajari gejala-gejala jiwa, tetapi ilmu yang mempelajari tentang perilaku
dan kegiatan individu.
2.
Tujuan dan kegunaan mempelajari fsikologi
Manusia adalah makhluk yang berperan sebagai subjek
dalam kehidupan ini . Dialah yang dibekali kemampuan dan kemauan untuk melihat
, mempelajari, memehamai, dan mengubah lingkungannya.
Secara
fisik manusia mugkin ada beberapa kaidah dan ketentuan yang berlaku umum , sama
untuk setiap orang, tetapi secara fisik atau rohaniah lain . Dalam fisikologi
sering dikatakan bahwa tidak ada dua individu yang tepat sama . Sepintas secara
umum kita melihat banyak persamaan antara manusia satu dengan lainnya, tetapi
apabila diteliti lebih mendalam dan lebih rinci, yang ada hanyalah sejumlah
perbedaan . Perbedaan-perbedaan ini menyangkut keragaman karakteristik atau
ciri-ciri , kemampuan , kemauan serta perilaku.keragaman kegiatan atau perilaku
individu tersebut dilatar belakangi oleh jumlah dan kualitas potensi atau atau
kemampuan yang dimilikinya jauh berbeda.
Manusia juga merupakan makhluk yang memiliki
keperibadian yang unik dan subjektif sifatnya. Karena sifat-sifat itulah maka
manusia bersifat misterius dan sukar dipahami. Seringkali kita sukar menentukan
atau memperkirakan respon apa yang akan diperlihatkan seorang individu apabila
kita memberikan perlakuan tertentu terhadap seseorang.
Perilaku individu selalu memiliki latar belakang
yang tertentu atau berbeda-beda. Orang-orang yang dalam pekerjaanya lebih
banyak berhadapan dengan benda ,hewan atau tumbuhan . Tidak atau bahkan sedikit
sekali membutuhkan pengetahuan tentang fsikologi, tetapi sebaliknya orang-orang
yang banyak menghadapi manusia mereka sangat membutuhkan pengetahuan tentang
psikologi , agar seseorang bisa memberikan pelayanan , perilaku atau tindakan
yang tepat terhadap orang lain, terlebih dahulu ia perlu berusaha memahami
segala karakteristik, sifat, sikap , kemampuan serta hal-hal yang melatar
belakangi perilaku orang yang di hadapinya. Hanya dengan pemahaman yang
mendalam dan meluas seseorang dapat memilih tindakan yang tepat terhadap orang
lain.
Dari uraian diatas apabila dirangkum , maka ada dua
tujuan utama dari studi tentang psikologi :
1.
Agar seseorang mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang individu , baik
dirinya sendiri , maupun orang lain.
2.
Agar seseorang dapat bertindak ataupun memberikan perlakun yang lebih bijaksana
Tindakan yang bijaksana menyangkut cara atau metode
yang tepat menyangkut individu yang tepat , pada saat dalam keadaan situasi
yang tepat. Seseorang yang telah mempelajari psikologi diharapkan dapat
mengerti dirinya dan mengerti orang lain serta dapat memberi perlakuan yang
bijaksana terhadap orang lain.
3.
Ruang lingkup psikologi
Secara
garis besar dibedakan tiga katagori ruang lingkup psikologi yaitu:
1. Psikologi umum
2. Psikologi
khusus
3. Psikologi
terapan
A).
Psikologi umum
sering disebut juga sebagai pengantar psikologi
merupakan studi tentang perilaku atau kegiatan individu secara umum. Studi ini
mempelajari tentang konsep umum kegiatan atau perilaku individu, apa, mengapa
dan bagaimana individu melakukan kegiatan.
Masalah mengenai apa , mencakup mengenai jenis-jenis
kegiatan atau perilaku yang dilakukan oleh individu, apa yang menjadi sasaran
atau tujuan dari kegiatan tersebut. Contohnya belajar, berfikir memecahkan
masalah dll.
Masalah mengapa menjelaskan masalah faktor-faktor
yang mempengaruhi kegiatan atau perbuatan individu, baik faktor yang berasal
dari dalam maupun dari luar individu tersebut.
Mengenai bagaimana individu melakukan kegiatan
diuraiak bentuk-bentuk intraksi individu dengan lingkungannya. Intraksi secara
individual maupun secara kelompok.
B).
Psikologi khusus ini mempelajari perilaku aau kegiaan individu secara khusus,
baik kekhususan karena ahap perkembangannya, posisinya, aspek yang mendapatkan
sorotan utamanya atau karena kondisinya. Dalam katagori ini kita mengenal
beberapa psikologi yaitu :
1.
Psikologi perkembangan
2.
Psikologi pria dan wanita
3.
Psikologi keperibadian
4.
Psikologi diferensial
5.
Psikologi binatang
C).
Psikologi terapan penerapan atau penggunaan pengetahuan, prinsip-prinsip,
kaidah-kaidah, pendekatan, metode dan teknik-teknik psikologis untuk memahami
dan memecahkan masalah-masalah pada bidang lain.
4.
Landasan psikologis pendidikan
Pendidikan berintikan intraksi antara pendidik dan
peserta didik yang berlangsung dalam situasi pendidikan. Sesungguhnya siuasi
pendidikan itu tidak hanya berlangsung disekolah, tetapi juga di luar sekolah ,
yaiu di rumah , di lingkungan kerja dan masyarakat, sebab pada
lingkungan-lingkungan tersebut juga terjadi intraksi pendidikan.
Sebagai individu membutuhkan pengetahuan tentang
psikologi , tetapi sebagai pendidik mereka membutuhkan pengetahuan tentang
psikologi dalam intraksi pendidikan. Intraksi pendidikan merupakan suatu
intraksi yang sanga kompleks dan unik berintikan intraksi antar individu tetapi
berlangsung dalam konteks yang bersifat paedagogis.
Situasi yang menjadi fokus utama pengkajian landasan
psikologis proses pendidikan , berintikan intraksi antara pendidik (guru)
dengan peserta didik (siswa) unuk meningkatkan kemampuan peserta didik. Dengan
bantuan sarana dan fasilitas tertentu yang berlangsung dalam lingkungan
tertentu.
5.Tujuan
mempelajari landasan psikologis dalam proses pendidikan
Inti dari situasi pendidikan adalah intraksi antara
guru dengan siswa. Guru adalah seorang dewasa yang telah mempersiapkan diri dan
menjalankan tugas sebagai pendidik, pembimbing, pengajar dan pelatih siswa.
Siswa adalah anak atau remaja yang sedang belajar, sedang mengikuti dan
menyesuaikan diri dengan segala aktivitas dan tuntunan yang di buat oleh guru,
Dalam intralsi pendidikan, guru memberikan sejumlah
bahan ajaran atau latihan melalui penggunaan metode tertentu dan dengan
dukungan buku sumber atau alat-alat bantu pelajaran tertentu.
Ada tiga macam lingkungan pendidikan yaitu
lingkungan rumah yang sering disebut lingkungan pertama , lingkungan sekolah
atau sering disebut lingkungan kedua , dan lingkungan masyarakat atau
lingkungan ketiga. Intraksi pendidikan yang berlangsung disekolah telah
direncanakan dengan sistematis dan teliti dalam suatu kurikulum. Karen adanya
perencanaan yang demikian itulah maka inraksi pendidikan sekolah disebut juga
pendidikan formal. Intraksi pendidikan di rumah dan di masyarakat disebut
pendidikan informal dan pendidikan non formal. Guru sebagai pengajar formal
atau persekolahan tidak hanya di tuntut memahami perkembangan dan kemampuan
siswa, tetapi dituntut memahami seluruh situasi pendidikan.
Situasi merupakan intraksi antara guru dengan siswa
dalam upaya guru membantu perkembangan siswa mencapai tujuan-tujuan tertentu,
dengan berpedoman kepada kurikulum , dal berlangsung dalam lingkungan tertentu.
Tujuan
utama dari mempelajari landasan psikologi dalam proses pendidikan yaitu :
1.
Agar guru atau pendidik mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang situasi
pendidikan.
2.
Agar guru atau pendidik mampu menyiapkan dan melaksanakan pengajaran atau bimbingan
terhadap siswa dengan lebih baik.
6.
Ruang lingkup landasan psikologis dalam proses pendidikan
Landasan psikologis proses pendidikan mempelajari
situasi pendidikan dengan fokus utama intraksi pendidikan, yaitu intraksi
antara siswa dengan guru, yang berlangsung dalam suatu lingkungan. Siswa
menduduki tempat yang paling utama dalam intraksi ini . Seluruh kegiatan
intraksi pendidikan di ciptakan bagi kepentingan siswa , yaitu membantu
pengembangan semua potensi dan kecakapan yang di milikinya. Sehubungan dengan
hal itu , maka hal-hal yang berkenan dengan perkembangan , potensi dan
kecakapan, dinamika perilaku serta kegiatan siswa terutama perilaku belajar
menjadi kajian utama dalam landasan psikologis proses pendidikan.
Guru sebagai orang pertama yang terlibat langsung
dalam intraksi pendidikan dengan siswa , menduduki tempat selanjutnya dalam
intraksi ini . Berbagai bentuk aktivitas mendidik , mengajar , melatih dan
membimbing yang di lakukan guru , tuntunan kemampuan profesional serta latar
belakang sosial peribadi dari guru menjadi bahan studi selanjutnya dalam
landasan psikologis pendidikan. Ketiga lingkungan pendidikan , yaitu sekolah
yang terlibat langsung dalam intraksi pendidikan , keluarga yang mempunyai
pengaruh penting terhadap perkembangan siswa, dan masyarakat yang walaupun idak
terlibat secara langsung dalam intraksi belajar mengajar di sekolah tetapi
mempunyai peran yang cukup besar juga menjadi bahan kajian yang cukup penting
dalam landasan psikologis dalam proses pendidikan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manusia menjadi subjek dan objek studi . Sebagai
subjek dialah yang mencoba mempelajari dan mengerti apa yang ada di dalam
lingkungannya. Banyak ilmuan yang menjadikan manusia sebagai objek studi
seperti fisiologi, sosiologi, antropologi, sejarah dan psikologis.
Psikologi memiliki cabang-cabang yang cukup luas.
Psikologi umum mengkaji perilaku individu secara umum, disamping psikologi umum
ada juga psikologi khusus yang secara khusus mempelajari perilaku dan
karakteristik anak , remaja , orang dewasa , lanjut usia, pria dan wanita.
Psikologi juga telah diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan, selain
bidang pendidikan, juga bidang industri, perusahaan, keperawatan, keagamaan,
hukum sampai dengan strategi perang.
Dalam bidang pendidikan, psikologi di butuhkan untuk
lebih memahami situasi pendidikan, intraksi guru dengan siswa , kemampuan,
perkembangan, karakteristik, dan faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku
siswa dan perilaku guru , proses belajar mengajar , bimbingan dan evaluasi.
Dengan pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang landasan-landasan
psikologis, guru-guru para pendidik lainnya diharapkan mampu menciptakan
intraksi pendidikan , perlakuan mendidik yang lebih efektif dan efisien.
B.
Saran
Dengan mempelajari landasan psikologi proses
pendidikan terutama para guru atau pengajar pada khususnya dapat lebih memahami
peserta didik baik dari segi karakter , kemampuan berfikir , serta kemampuan
bercicara perlu dipertimbagkan sebelum memberikan tindakan
yang keras terhadap siswa. Para orang tua , masyarakat pada umumnya dapat
memahami anak-anak yang kemampuan berfikirnya terbatas dan kemampuan fisiknya
masih kurang supaya mendidik anak di keluarga lebih efektif supaya tidak hanya
bekerja dan bekerja.
DAFTAR
PUSTAKA
Sukmadinata,
Nana syaodih. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya
This post have 0 komentar